Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Dejavu Masih Misterius, Peneliti Temukan Kemungkinannya

Kompas.com - 07/10/2022, 20:05 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perasaan dejavu kerap menghantui sebagian orang.

Bahkan menurut WebMD, sebanyak 60-70 persen orang dengan kesehatan baik pernah mengalami dejavu dalam hidup.

Dejavu secara harfiah berasal dari bahasa Perancis, déjà vu, yang berarti pernah melihat atau pernah terlihat.

Sementara itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dejavu adalah perasaan bahwa apa yang dialami sekarang pernah terjadi pada masa lampau.

Baca juga: Sejarah Meditasi, Asal Mula dan Berbagai Manfaatnya

Dilansir The Sun, Kamis (6/10/2022), dejavu adalah gambaran perasaan saat seseorang merasa seperti pernah mengalami situasi yang sama persis sebelumnya.

Dejavu membuat seseorang merasakan perasaan tidak asing akan suatu kondisi yang seharusnya tidak pernah dialami.

Selama beberapa dekade, fenomena dejavu masih menyimpan misteri.

Para ilmuwan dapat menjelaskannya, tetapi di sisi lain tidak tahu mengapa hal tersebut dapat terjadi.

Kendati demikian, peneliti telah sampai pada tahap untuk menjelaskan kemungkinan penyebab fenomena dejavu.

Baca juga: Mengenal Meditasi dan Cara Terbaik Melakukannya...

Dari fenomena supernatural ke ilmiah

Akhir 1800-an, berbagai teori muncul mencoba menjelaskan penyebab dejavu. Beberapa mengira bahwa dejavu berasal dari disfungsi mental atau sejenis masalah otak.

Tak sedikit pula yang mengaitkan dejavu dengan hal-hal supranatural seperti kehidupan di masa lampau dan kemampuan psikis seseorang.

Namun, ilmuwan bernama Alan Brown kemudian menemukan bahwa sekitar dua pertiga orang mengalami dejavu beberapa kali dalam hidup.

Menurut dia, pemicu dejavu paling umum adalah sebuah pemandangan atau tempat, serta percakapan.

Brown juga melaporkan literatur medis selama satu abad, kemungkinan adanya hubungan antara dejavu dengan beberapa jenis aktivitas kejang di otak.

Baca juga: Apa Itu Penyakit Lesi Otak seperti yang Diidap Ruben Onsu?

Kemungkinan penyebab dejavu

ilustrasi dejavu(R-O-M-A/Shutterstock) ilustrasi dejavu

Terdorong oleh penelitan Brown, Profesor Psikologi Kognitif di Colorado State University, Amerika Serikat, Anne Cleary, menyelidiki soal kemungkinan penyebab dejavu.

Dilansir dari The Conversation, Senin (3/10/2022), Cleary dan tim meneliti apakah dejavu dapat terjadi apabila ada kemiripan antara pemandangan saat ini dengan pemandangan yang pernah dilihat tapi tidak diingat.

Menurut psikolog, hipotesis atau dugaan tersebut disebut sebagai Gestalt familiarity hypothesis.

Misalnya, apabila seseorang hendak menjenguk temannya dan melewati lorong rumah sakit.

Meski belum pernah mengunjungi rumah sakit itu sebelumnya, tetapi orang ini terkejut dan merasakan dejavu.

Baca juga: Fenomena Kepo, Mengapa Orang Cenderung Mengulik Masa Lalu?

Penyebab paling dasar terjadinya dejavu ini kemungkinan karena tata letak pemandangan, termasuk penempatan benda-benda tertentu mirip dengan pemandangan yang pernah dilihat sebelumnya.

Guna membuktikan hipotesis penyebab dejavu tersebut, tim menggunakan realitas virtual untuk menempatkan orang-orang dalam sebuah pemandangan tertentu.

Tim peneliti memanipulasi pemandangan atau lingkungan tempat orang-orang tersebut berada, yakni pemandangan dengan tata letak sama dan tata letak berbeda.

Sesuai perkiraan, dejavu lebih mungkin terjadi pada orang-orang dalam ruangan bertata letak serupa dengan yang pernah mereka lihat sebelumnya tetapi tidak ingat.

Penelitian ini menunjukkan, salah satu faktor yang berkontribusi menjadi penyebab dejavu adalah kemiripan pemandangan saat ini dengan pemandangan dalam memori yang gagal diingat.

Saat seseorang melihat atau merasakan hal mirip, maka terpanggillah perasaan familiar atau pernah melihat terhadap kejadian tersebut.

Baca juga: Mempelajari Masa Lalu demi Masa Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com