Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/10/2022, 14:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahun ini, Maulid Nabi Muhammad SAW akan diperingati pada Sabtu, 8 Oktober 2022.

Berbagai tradisi dilaksanakan oleh masyarakat untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi yang sudah dilakukan sejak puluhan tahun lamanya.

Misalnya, dilansir dari NU online, masyarakat di Jawa kerap merayakannya dengan membaca Manakib Nabi Muhammad dalam Kitab Maulid Barzanji, Maulid Simtud Dhurar, Diba’, Saroful Anam, Burdah, dan lain-lain.

Seusai membaca Manakib, mereka biasanya akan menyantap makanan bersama-sama yang disediakan secara gotong royong oleh warga.

Berikut 7 tradisi Maulid Nabi di Indonesia, dari Aceh hingga Gorontalo:

Baca juga: 30 Link Twibbon dan Ucapan Selamat Memperingati Maulid Nabi 2022

1. Tradisi Walima, Gorontalo

Arak-arakan Tolangga berisi kue kolombengi dan toyopo berisi ayam atau ikan bakar jadi daya tarik pelaksanaan Walima di Gorontalo.KOMPAS.com/ ROSYID A AZHAR Arak-arakan Tolangga berisi kue kolombengi dan toyopo berisi ayam atau ikan bakar jadi daya tarik pelaksanaan Walima di Gorontalo.
Masyarakat Gorontalo memperingati hari Maulid Nabi Muhammad SAW dengan melaksanakan tradisi Walima.

Dilansir dari Kompas.com (28/9/2022), tradisi Walima adalah tradisi perayaan Maulid Nabi yang dilaksanakan turun-temurun sejak kemunculan kerajaan-kerajaan Islam di Gorontalo.

Diperkirakan, tradisi ini sudah ada di Gorontalo sejak sekitar abad ke-17.

Tradisi Walima akan dimulai dengan lantunan Dikili atau tradisi lisan dzikir masyarakat Gorontalo yang dilakukan di masjid-masjid. Kemudian, tiap rumah akan membuat kudapan khas tradisional, seperti kolombengi, curuti, buludeli, wapili, dan pisangi.

Nantinya, kudapan ini akan disusun di sebuah Tolangga atau usungan kayu yang menyerupai perahu atau menara.

Prosesi membawa Tolangga dari rumah ke masjid menjadi atraksi yang ditunggu masyarakat.

Baca juga: Jadwal Libur Maulid Nabi Muhammad SAW 2022 dan Sejarahnya

2. Weh-wehan, Kendal

Tradisi Weh-wehan di Kaliwungu Kendal. KOMPAS.COM/SLAMET PRIYATINKOMPAS.COM/SLAMET PRIYATIN Tradisi Weh-wehan di Kaliwungu Kendal. KOMPAS.COM/SLAMET PRIYATIN
Muslim di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, memiliki cara tersendiri untuk merayakan Maulid Nabi, yakni dengan melakukan tradisi weh-wehan.

Tradisi weh-wehan adalah saling menukar makanan antartetangga. Tradisi ini diyakini sudah dijalankan selama ratusan tahun.

Baca juga: Libur Maulid Nabi 2022 Tanggal Berapa? Ini Kata Kemenag dan BRIN

3. Grebeg Maulid, Solo

Acara Grebeg Maulud Solo pada hari Selasa (14/1/2014). KOMPAS.COM/ M Wismabrata Acara Grebeg Maulud Solo pada hari Selasa (14/1/2014).
Grebeg Maulid merupakan tradisi masyarakat Solo, Jawa Tengah untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Tradisi ini akan melibatkan kerumunan masyarakat yang berebut mengambil gunungan yang telah disediakan. Ada dua pasang gunungan jaler (laki-laki) dan estri (perempuan) yang akan diperebutkan warga.

Halaman:

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com