Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyongsong Akhir Pandemi Covid-19 yang Semakin Dekat...

Kompas.com - 04/10/2022, 20:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Akhir pandemi Covid-19 sudah di depan mata. Harapan ini muncul seiring melandainya kasus virus corona di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir.

Presiden Joko Widodo bahkan menyampaikan kemungkinan mengakhiri status pandemi di Indonesia dalam waktu dekat.

"Pandemi memang sudah mulai mereda, mungkin sebentar lagi juga akan kita nyatakan pandemi sudah berakhir," kata Jokowi dalam sambutannya dalam Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas, Senin (3/10/2022).

Namun Presiden Jokowi juga tidak gegabah. Ia kemudian mengutus Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk berkonsultasi kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait status pandemi Covid-19 ini.

Sebab WHO merupakan pihak yang memiliki kewenangan untuk menyatakan pencabutan status pandemi Covid-19.

"Pak Presiden meminta saya konsultasi dengan Dirjen WHO. Dirjen WHO bilang, kalau ada kebijakan-kebijakan lokal mengenai pengurangan pengetatan dari protokol kesehatan bisa dilakukan," kata Menkes, usai rapat di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

"Khusus mengenai pandemi ini, karena ini sifatnya dunia nanti WHO yang akan memberikan timing-nya kapan. Itu kan pandemi itu di WHO ada namanya public health emergency of international concern (PHEIC), itu nanti biasanya kapan dicabutnya dia yang akan meresmikan," sambungnya.

Baca juga: Jokowi: Mungkin Sebentar Lagi Kita Nyatakan Pandemi Sudah Berakhir

Dipersiapkan secara matang

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, pemerintah harus benar-benar melakukan penyiapan, perbaikan, dan penguatan layanan kesehatan di masa transisi ini.

Masyarakat juga kini harus mulai meningkatkan kualitas kesehatan dengan menerapkan prilaku hidup sehat dan bersih.

"Ini bukan hanya kaitannya dengan Covid-19, karena ancaman yang akan ada ke depan sudah banyak," kata Dicky kepada Kompas.com, Selasa (4/10/2022).

"Ebola salah satu ancaman pandemi berikut, kelompok coronavirus lain juga ada yang bisa menyebabkan pandemi. Semua itu tetap memerlukan masker, hidup bersih dan sehat, cuci tangan," sambungnya.

Dicky juga menyebutkan kualitas udara Indonesia belum pada level yang memadai, sehingga banyak patogen di udara.

Menurutnya, masa transisi ini harus dimanfaatkan dengan baik untuk memperbaiki aspek yang mengemuka di masa pandemi Covid-19.

Termasuk di antaranya adalah manajemen risiko dan strategi komunikasi risiko.

Dicky menjelaskan, strategi-strategi tersebut nantinya dapat membangun kemampuan penilaian risiko secara mandiri oleh penduduk.

"Sehingga nanti bisa memutuskan kapan saya bisa lepas masker, di mana, dengan siapa, ini yang harus dibangun dan ini kewajiban pemerintah," jelas dia.

Baca juga: Jokowi: Pandemi Memang Sudah Mulai Mereda, tetapi...

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com