KOMPAS.com – Saat menjelang menstruasi, seorang wanita mungkin akan mendapati dirinya merasa mudah marah.
Selain mudah marah, lemah secara emosional, dan suasana hati yang berubah-ubah mungkin juga dialami oleh wanita saat akan memasuki periode haid terutama mereka yang masih masuk usia subur.
Lantas sebenarnya mengapa seorang wanita bisa mengalami kondisi demikian?
Baca juga: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Mencegah Kenaikan Berat Badan Saat Haid
Kondisi wanita mudah marah, suasana hati yang berubah-ubah merupakan salah satu gejala dari sindrom pramenstruasi.
Dikutip dari Healthline, sindrom pramenstruasi (PMS) merupakan kumpulan gejala fisik dan emosional yang dimulai sekitar satu minggu sebelum menstruasi.
Gejala ini menyebabkan seseorang merasa lebih murung dari biasanya, perut kembung, dan pegal.
Para ahli meyakini, penyebab wanita mengalami PMS hingga membuat mudah marah saat haid kemungkinan terkait fluktuasi hormon yang terjadi selama paruh kedua siklus menstruasinya.
Ovulasi akan terjadi sekitar pertengahan dari siklus menstruasi, saat kondisi ini tubuh melepas sel telur, menyebabkan kadar estrogen dan progesterone turun.
Selanjutnya perubahan hormon ini menyebabkan gejala fisik dan emosional. Selain itu perubahan hormon tersebut juga berpengaruh ke kadar serotonin.
Serotonin merupakan neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati, siklus tidur dan nafsu makan.
Saat serotonin rendah maka akan mempengaruhi perasaan sedih, mudah tersinggung, sulit tidur dan mengidam makanan yang tidak biasa. Namun yang paling umum terjadi adalah perubahan suasana hati.
"Anda akan tahu bahwa naik turunnya emosi ini disebabkan oleh PMS jika mereka mulai secara konsisten seminggu hingga dua minggu sebelum menstruasi dan berhenti satu atau dua hari setelah menstruasi dimulai," kata ginekolog New York City dikutip dari everydayhealth.
Baca juga: 12 Pertanyaan Terpopuler soal Haid
Gejala PMS termasuk perubahan suasana hati, terjadi saat fase terakhir siklus menstruasi yang dimulai setelah ovulasi. Biasanya hari ke 14 hingga 28 dari siklus bulanan wanita.
Begitu menstruasi dimulai, perubahan suasana hati biasanya menghilang.
Adapun situasi stress seperti perceraian atau kehilangan pekerjaan bukanlah penyebab PMS, namun bisa memperburuknya.
Sekitar 3-8 persen wanita menstruasi bisa memiliki kondisi lebih parah yang disebut dysphoric pramenstruasi (PMDD).
Kondisi ini menyebabkan mereka menjadi sangat tertekan satu atau dua minggu sebelum saat menstruasi mereka.
Kondisi ini bisa dialami terutama mereka yang memiliki riwayat keluarga depresi atau yang sebelumnya pernah mengalami depresi sesudah melahirkan.
Gejala dari kondisi PMDD pada wanita di antaranya:
Gejala ini akan hilang usai menstruasi dimulai. Namun jika tidak hilang dan bertahan sepanjang bulan, maka bisa jadi gejala tersebut adalah gejala penyakit mental atau fisik.
Baca juga: 6 Minuman Pelancar Haid Alami yang Bisa Dijajal Wanita
Sebuah uji klinis menemukan bahwa suplemen kalsium bisa membantu perasaan sedih, lekas marah dan kecemasan yang muncul terkait PMS.
Selain melalui konsumsi suplemen, kalsium bisa didapat dengan banyak makan beberapa sumber kalsium seperti :
Vitamin B6 juga bisa membantu mengatasi gejala PMS. Anda bisa mendapatkannya melalui makanan dengan konsumsi:
Mengatasi mudah marah saat haid maupun gejala lain PMS bisa pula dilakukan dengan memperbaiki gaya hidup.
Di antaranya melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki di sekitar, atau kurangi makanan junk food.
Selain itu, tidur yang cukup juga akan membantu memperbaiki suasana hati Anda .
Serta berusahalah untuk mengelola stress dengan cara melakukan pernapasan dalam, meditasi, atau yoga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.