KOMPAS.com - Gempa berkekuatan M 6.0 mengguncang Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada Sabtu (1/10/2022) pukul 02.28 WIB.
Plt Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan hasil analisis menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5.8.
Menurutnya, episenter gempa ini terletak di darat wilyah Tapanuli Utara dengan kedalaman 10 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal," kata Daryono kepada Kompas.com, Sabtu.
Gempa diakibatkan oleh adanya aktivitas Sesar Besar Sumatera segmen Renun.
Sementara hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa kali ini memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip.
Baca juga: Menteri PUPR: Kampus Harus Punya Inovasi Teknik Rekayasa Gempa
Berdasarkan hasil pemodelan, gempa Tapunuli Utara ini tidak berpotensi tsunami.
Daryono menuturkan, terdapat 53 gempa susulan hingga pukul 07.00 WIB, dengan magnitudo paling tinggi M 5.3 dan terendah M 2.0.
Gempa hari ini juga dirasakan di beberapa daerah dengan skala intensitas berbeda-beda.
Di daerah Tarutung, gempa dirasakan dengan skala intensitas VI MMI. Artinya, getaran dirasakan oleh semua penduduk dan kebanyakan lari keluar rumah.
Untuk daeraj Sipahutar, berada pada skala intensitas V MMI, yaitu getaran dirasakan hampir semua penduduk dan orang banyak terbangun.
Daerah Singkil merasakan gempa dengan skala intenstitas IV MMI, yaitu dirasakan oleh banyak orang dalam rumah jika siang hari.
Sementara daerah Tapaktuan dan Gunung Sitoli berada pada skala intensitas III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, seperti getara yang diakibatkan truk melintas.
Baca juga: BMKG: Nelayan, Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Aceh
Berdasarkan informasi sementara, Daryono menyebut gempa Tapanuli Utara ini menimbulkan sejumlah kerusakan.
Laporan kerusakan sementara menunjukkan, gampa ini menyebabkan halte di depan Kantor Satpol PP Kecamatan Tautung roboh.
Di Kecamatan Siatas, kerusakan dilaporkan di beberapa rumah warga, jalan, dan tempat ibadah.
Hingga kini, dilaporkan seorang warga meninggal dunia dalam gempa ini dan 6 orang lainnya menderita luka
Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang tidak bisa dipertanggungajwabkan.
Ia juga meminta agar warga enghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.