Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Gempa M 6.0 di Tapanuli Utara dan Laporan Kerusakan

Kompas.com - 01/10/2022, 10:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan M 6.0 mengguncang Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada Sabtu (1/10/2022) pukul 02.28 WIB.

Plt Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan hasil analisis menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5.8.

Menurutnya, episenter gempa ini terletak di darat wilyah Tapanuli Utara dengan kedalaman 10 kilometer.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal," kata Daryono kepada Kompas.com, Sabtu.

Gempa diakibatkan oleh adanya aktivitas Sesar Besar Sumatera segmen Renun.

Sementara hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa kali ini memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip.

Baca juga: Menteri PUPR: Kampus Harus Punya Inovasi Teknik Rekayasa Gempa

Berdasarkan hasil pemodelan, gempa Tapunuli Utara ini tidak berpotensi tsunami.

Daryono menuturkan, terdapat 53 gempa susulan hingga pukul 07.00 WIB, dengan magnitudo paling tinggi M 5.3 dan terendah M 2.0.

Daerah yang merasakan

Gempa hari ini juga dirasakan di beberapa daerah dengan skala intensitas berbeda-beda.

Di daerah Tarutung, gempa dirasakan dengan skala intensitas VI MMI. Artinya, getaran dirasakan oleh semua penduduk dan kebanyakan lari keluar rumah.

Untuk daeraj Sipahutar, berada pada skala intensitas V MMI, yaitu getaran dirasakan hampir semua penduduk dan orang banyak terbangun.

Daerah Singkil merasakan gempa dengan skala intenstitas IV MMI, yaitu dirasakan oleh banyak orang dalam rumah jika siang hari.

Sementara daerah Tapaktuan dan Gunung Sitoli berada pada skala intensitas III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, seperti getara yang diakibatkan truk melintas.

Baca juga: BMKG: Nelayan, Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Aceh

Kerusakan

Berdasarkan informasi sementara, Daryono menyebut gempa Tapanuli Utara ini menimbulkan sejumlah kerusakan.

Laporan kerusakan sementara menunjukkan, gampa ini menyebabkan halte di depan Kantor Satpol PP Kecamatan Tautung roboh.

Di Kecamatan Siatas, kerusakan dilaporkan di beberapa rumah warga, jalan, dan tempat ibadah.

Hingga kini, dilaporkan seorang warga meninggal dunia dalam gempa ini dan 6 orang lainnya menderita luka

Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang tidak bisa dipertanggungajwabkan.

Ia juga meminta agar warga enghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Tren
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Tren
Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Tren
Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Tren
Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Tren
Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Tren
Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Tren
Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Tren
Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Tren
Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Tren
Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Tren
Mengenal 'Holiday Paradox', Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Mengenal "Holiday Paradox", Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Tren
Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Tren
Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Tren
3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com