KOMPAS.com - Inggris berada dalam situasi sulit ketika mata uang mereka, poundsterling berada dalam titik terendah sepanjang sejarah terhadap dollar AS.
Hal ini terjadi setelah kepercayaan manajemen ekonomi dan aset Inggris menguap.
Dampaknya, negara itu dilanda krisis akibat kenaiakan kebutuhan pokok. Warga pun mulai merasakan berbagai kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Berikut sederet potret dampak dari krisis di Inggris.
Baca juga: Krisis Inggris, Anak Sekolah Lapar, Makan Karet hingga Pura-pura Makan
Dikutip dari Evening Standard, perempuan di Inggris terpaksa menjadi pekerja seks setelah putus asa mencari uang di tengah krisis biaya hidup.
Jumlah panggilan ke English Collective of Prostitutes, sebuah organisasi pekerja seks akar rumput, telah melonjak sepertiga musim panas ini.
Krisis biaya hidup sekarang mendorong perempuan menjadi pekerja seks dengan berbagai cara, baik di jalan, di tempat, maupun online.
"Secara keseluruhan apa yang kami lihat adalah orang-orang datang ke pekerjaan itu dari tempat yang putus asa," kata juru bicara English Collective of Prostitutes Niki Adams.
Menurut laporan dari kepala sekolah di sejumlah sekolah di Inggris, anak-anak merasa sangat kelaparan, sehingga ada yang terpaksa mengunyah karet karena tidak mampu membeli makan siang.
Dikutip dari The Guardian, pihak sekolah menyebut pemerintah meninggalkan sekolah untuk menghadapi krisis yang meningkat.
Ini diperkuat dengan survei dari sebuah badan amal makan sehat Chefs in Schools yang mengungkapkan banyaknya sekolah di Inggris melihat peningkatan jumlah anak kelaparan.
Bahkan sebelum musim dingin dan tagihan energi yang besar memaksa lebih banyak keluarga untuk memilih antara menyalakan pemanas atau membeli makanan.
Baca juga: Krisis Inggris, Anak Sekolah Lapar, Makan Karet hingga Pura-pura Makan