Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Peristiwa G30S yang Melibatkan PKI dan Pasukan Cakrabirawa

Kompas.com - Diperbarui 27/09/2022, 01:43 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu peristiwa yang mempengaruhi perjalanan sejarah bangsa Indonesia adalah peristiwa G30S yang melibatkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Resimen Cakrabirawa. 

Peristiwa G30S adalah penculikan sejumlah jenderal TNI yang terjadi pada malam 30 September 1965 di Ibu Kota Jakarta. 

Penculikan itu melibatkan pasukan pengawal Presiden RI yaitu Resimen Cakrabirawa dan sejumlah tokoh PKI. 

Dikutip dari Kompas.com, peristiwa G30S adalah penculikan terhadap sejumlah perwira tinggi Angkatan Darat. Enam jenderal serta satu perwira TNI Angkatan Darat dibunuh dalam peristiwa itu.

Pemicu penculikan adalah PKI menuduh bahwa ketujuh perwira tersebut akan melakukan kudeta terhadap Presiden Soekarno melalui Dewan Jenderal.

Baca juga: Ketua PKI DN Aidit: Anak yang Rajin Beribadah dan Pandai Mengaji

Sejarah G30S

Menurut catatan Harian Kompas, 6 Oktober 1965, detik-detik peristiwa yang terjadi di malam antara 30 September ke tanggal 1 Oktober 1965 itu terjadi di Ibu Kota Jakarta.

Rencananya, peristiwa itu seharusnya berlangsung pada 30 September. Namun operasi ini terpaksa diundur 1 hari menjadi 1 Oktober 1965 dini hari untuk persiapan.

Operasi G30S diinisiasi oleh Resimen Tjakrabirawa yang merupakan satuan tentara pengamanan presiden.

Mereka mendapat informasi adanya upaya sekelompok jenderal yang disebut Dewan Jenderal yang akan mengkudeta Presiden Soekarno.

Resimen Tjakrabirawa bersama beberapa petinggi Partai Komunis Indonesia (PKI) pun berencana menghadapkan jenderal-jenderal itu ke hadapan Presiden Soekarno.

Dikutip dari Kompas.com (2021), mulanya, mereka menamai dirinya sebagai Operasi Takari. Namun, nama itu diubah menjadi Gerakan 30 September agar tidak berbau politik.

Pahlawan Revolusi yang menjadi korban Peristiwa G30S pada 1965.Kemdikbud Pahlawan Revolusi yang menjadi korban Peristiwa G30S pada 1965.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat Cureng, Digunakan untuk Menumpas PKI di Madiun

Kronologi peristiwa G30S dipimpin Letkol Untung

Disadur dari Kompas.com (2021), Komandan Batalyon I Resimen Tjakrabirawa Letkol (Inf) Untung Samsoeri selaku pimpinan operasi bergegas menuju ke Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur untuk melakukan inspeksi pada 1 Oktober 1965.

Menjelang pelaksanaan operasi, nama mantan Wakil Presiden Mohammad Hatta yang ada di daftar sasaran sempat dicoret. Hal ini bertujuan untuk menyamarkan kudeta sebagai konflik internal.

Selanjutnya, Untung membagi eksekutor ke dalam tiga satuan tugas.

Pertama, Satgas Pasopati yang dipimpin oleh Letnan I (Inf) Abdul Arief dari Resimen Tjakrabirawa bertugas menangkap tujuh jenderal yang jadi sasaran.

Kedua, Satgas Bimasakti dipimpin Kapten (Inf) Soeradi Prawirohardjo dari Batalyon 530/Brawijaya, bertugas mengamakan Ibu Kota dan menguasai kantor Pusat Telekomunikasi dan Studio RRI Pusat.

Terakhir, satgas Pringgodani yang berada di bawah kendali Mayor (Udara) Soejono. Mereka bertugas menjaga basis dan wilayah di sekeliling Lubang Buaya yang rencananya akan menjadi lokasi penyanderaan para jenderal.

Baca juga: Sejarah Peristiwa G30S/PKI

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com