KOMPAS.com - Video yang menampilkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menyebutkan sebuah "shadow organization" viral di media sosial, Twitter.
Video itu diunggah oleh akun ini pada Kamis (22/9/2022).
"Di Kementrian pendidikan ada shadow organization (organisasi bayangan) yang nampaknya menentukan segalanya. Apa organisasi itu?" tulis pengunggah.
Baca juga: Mendikbud Nadiem Makarim Masuk Daftar Time 100 Next 2019
Dalam video berdurasi 45 detik itu, Nadiem terlihat sedang menghadiri sebuah rapat dan menyampaikan pendapatnya.
Potongan kalimatnya itu menyebutkan bahwa dirinya memiliki tim yang terdiri dari sekelompok orang.
"Right now we have 400 product manager, software engineers and scientist that have created of shadow organization attach to our ministry (Saat ini kita memiliki 400 manager produk, insinyur perangkat lunak dan ilmuwan yang bekerja sebagai tim yang melekat kepada Kementerian," ujar Nadiem.
Baca juga: Menteri Nadiem Makarim dan Sejumlah Pro Kontra yang Membuatnya Jadi Sorotan
Lebih lanjut, Nadiem mengatakan bahwa tim tersebut bukan merupakan vendor untuk Kementerian, melainkan memiliki posisi yang setara dengan Direktur Jenderal.
Pernyataan Nadiem itu menimbulkan pertanyaan sejumlah warganet. Mereka mempertanyakan soal "shadow organization" itu.
Sejumlah warganet menafsirkan dan mempertanyakan istilah "shadow organization" ini, terlebih setelah ada keluhan unggahan soal matinya birokrasi akibat tim ini di media sosial.
Hingga Minggu (25/9/2022), video itu sudah disaksikan oleh 839.000 pengguna akun, disukai oleh 8.954 pengguna twitter, dan dikomentari lebih dari 800 warganet.
Baca juga: Klarifikasi Mendikbud Nadiem soal Isu Penghapusan Pelajaran Sejarah
Lantas apa itu tim yang disebut "shadow organization"?
Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud-Ristek Prof Nizam mengatakan, shadow organization yang disebut oleh Nadiem merupakan sebuah tim Information and Technology (IT).
"Itu tim IT di bawah pusat data dan informasi (pusdatin) di bawah Sekjen," terangnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (25/9/2022).
Sementara itu, Kepala Pusdatin Kemendikbud Ristek Hasan Chabibie menjelaskan bahwa tim teknologi ini terdiri dari para ahli yang bertugas mengembangkan beragam platform.
"Tim teknologi yang disebutkan Mas Menteri ini adalah para ahli dibidang teknologi, data, dan aplikasi yang terlibat dalam merancang dan mengembangkan berbagai platform teknologi untuk sektor pendidikan," ujarnya terpisah, Minggu (25/9/2022).
Mereka, Hasan menambahkan, berkolaborasi intensif dengan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek serta unit-unit teknis terkait.
Adapun tim tersebut IT itu berasal dari GovTech Edu yang berada di bawah PT Telkom Indonesia.
Baca juga: Penjelasan Terbaru Kemenpan RB dan Kemendikbud soal Rekrutmen PPPK Guru 2022
Kolaborasi antara tim tersebut dengan jajaran Kemendikbud ini terjadi dalam pelaksanaan riset, pematangan konsep, pengembangan produk teknologi dan optimalisasi pemanfaatan layanan digital tersebut.
Transformasi digital yang dilakukan secara kolaboratif itu memberikan dampak yang dapat di rasakan langsung oleh berbagai pihak, seperti lebih dari 1,6 juta guru telah menggunakan Platform Merdeka Mengajar.
Kemudian, terbentuknya lebih dari 3.500 komunitas belajar para guru dan terkumpulnya lebih dari 55 ribu konten belajar mandiri.
Baca juga: Ramai soal PPPK Direncanakan Menerima Uang Pensiun dan Gajinya Naik 20 Persen, Ini Kata Kemenpan RB
Bahkan, dampak kolaborasi itu menghasilkan lebih dari 92 ribu konten pembelajaran yang diunggah oleh guru untuk menginspirasi sejawatnya.
Juga, terfasilitasinya pengembangan diri lebih dari 724 ribu mahasiswa melalui program Kampus Merdeka dan bergabungnya lebih dari 2.700 mitra industri ke dalam Kampus Merdeka.
Selanjutnya, bergabungnya lebih dari 43 ribu praktisi ke dalam program Praktisi Mengajar juga merupakan hasil dari inisiasi kolaboaratif ini.
"Selain itu, lebih dari 51 triliun potensi anggaran fungsi pendidikan tahun anggaran 2022 dikelola secara lebih transparan dan akuntabel transparan dengan dukungan platform ARKAS, SIPLah, dan TanyaBOS," tandas Hasan.
Baca juga: Seleksi PPPK Guru 2022 Dibuka, Berikut Ini Syarat dan Ketentuannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.