Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Protes Wanita Iran Imbas dari Kematian Mahsa Amini, Potong Rambut dan Lempar Jilbab ke Dalam Api

Kompas.com - 22/09/2022, 14:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Sumber CBS News

KOMPAS.com - Wanita di Iran melakukan protes dengan cara melempar jilbab mereka ke dalam api unggun yang menyala di Kota Sari, pada Selasa (20/9/2022).

Dalam video yang beredar, satu per satu wanita itu menari sambil membawa jilbab mereka kemudian melemparkannya ke kobaran api unggun. Aksi tersebut disaksikan oleh warga yang turut bersorak-sorai.

Dikutip dari CBS News, media pemerintahan Iran melaporkan bahwa aksi demonstrasi itu sudah menyebar ke 15 kota.

Mereka memblokade jalan-jalan, melemparkan batu ke aparat, membakar kendaraan polisi serta tempat sampah, hingga meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah.

Deretan aparat terjun ke jalan untuk membubarkan demonstran yang mencapai 1.000 orang itu.

Menurut BBC, sedikitnya tujuh pengunjuk rasa dilaporkan tewas sejak aksi protes tersebut berkobar.

Lantas, apa yang menyebabkan protes wanita di Iran pecah?

Baca juga: Protes Kematian Mahsa Amini Kian Meletup, Iran Blokir WhatsApp dan Instagram

Kematian Mahsa Amini

Masih dilansir dari sumber yang sama, protes besar itu meledak ketika seorang wanita Kurdi dari kota barat laut Saqez, Mahsa Amini (22) dilaporkan meninggal dunia pada Jumat (16/9/2022).

Dia ditangkap saat sedang bersama saudara laki-lakinya di Teheran, Selasa (13/9/2022). Polisi moral menangkap dan menuduhnya telah melanggar hukum yang mewajibkan wanita untuk berjilbab.

Amini dikabarkan jatuh koma tak lama setelah pingsan di pusat penahanan.

Penjabat Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Nada al-Nashif mengatakan, ada laporan yang menunjukkan bahwa polisi memukul kepala Amini dengan tongkat dan membenturkan kepalanya ke salah satu kendaraan mereka.

Kendati demikian, dilansir dari The New York Post, polisi moral membantah tuduhan tersebut. Mereka mengatakan bahwa Amini meninggal karena serangan jantung.

Sebaliknya, pihak keluarga mengatakan Amini dalam kondisi sehat dan bugar pada saat penangkapan.

Protes ini pertama kali meletus pada Jumat (16/9/2022) di provinsi asal Amini, Kurdistan.

Demo kali ini menjadi salah satu unjuk rasa terbesar dalam pemerintahan Republik Islam selama bertahun-tahun.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber CBS News
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com