Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Ini Paket Kompor Listrik Gratis Rp 1,8 Juta untuk 300.000 Warga Miskin

Kompas.com - 21/09/2022, 16:30 WIB

KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) akan membagikan paket kompor listrik senilai Rp 1,8 juta kepada 300.000 warga miskin secara gratis.

Pembagian kompor listrik ini merupakan implementasi program konversi kompor listrik dari kompor konvensional yang menggunakan gas elpiji 3 kilogram.

Lalu, apa saja paket kompor listrik gratis ini?

Baca juga: Ahli ITB: Kompor Listrik Hemat Rp 48.000/Bulan Dibanding Kompor Gas

Paket kompor listrik gratis

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (21/9/2022), satu paket kompor listrik yang akan diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah, terdiri dari:

  • Kompor listrik dua tungku
  • Satu alat masak
  • Satu miniatur circuit breaker atau MCB

MCB juga dikenal sebagai meteran listrik yang khusus digunakan untuk kompor listrik.

"Rencananya tahun ini 300.000 (penerima). Jadi satu rumah itu dikasih satu paket, kompornya sendiri, alat masaknya sendiri, dana dayanya dinaikin,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM Rida Mulyana, dikutip Rabu (21/9/2022).

Salah satu tungku akan dinaikan daya

Paket kompor listrik seharga Rp 1,8 juta terbilang mahal.

Menurut Rida, hal itu wajar karena tiap tungku berukuran 800 watt, tetapi nantinya salah satu tungku akan dinaikkan menjadi di atas 1.000 watt.

Peningkatan daya salah satu tungku kompor listrik itu yang membuat nilai paket diperkirakan mencapai Rp 2 juta per rumah tangga miskin.

Adapun peningkatan daya bertujuan agar waktu memasak menjadi lebih cepat.

"Jadi ada usulan yang satu tungkunya diubah lebih gede. Nah, itu lagi dikalkulasi berapa harganya, harusnya kan enggak Rp 1,8 juta lagi, mungkin Rp 2 juta, pasti lebih naik," jelas Rida.

Baca juga: Soal Kompor Induksi, Ini Penjelasan PLN

 

Penerima paket kompor listrik gratis

Ilustrasi kompor listrik. SHUTTERSTOCK/BRIZMAKER Ilustrasi kompor listrik.

Sementara itu, Rida menyampaikan bahwa paket kompor listrik diberikan kepada masyarakat yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Uji coba di 3 wilayah

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (20/9/2022), berangkat dari program tersebut, pemerintah mulai melakukan uji coba konversi kompor elpiji 3 kg ke kompor listrik di tiga wilayah di Indonesia terlebih dulu.

Tiga wilayah tersebut yakni, Denpasar, Solo, dan Sumatera.

“Iya betul, sedang diuji coba oleh PLN di Denpasar, Solo dan disiapkan di salah satu kota di Sumatera. Ini uji coba utk melihat keberterimaan masyarakat sekaligus mempelajari aspek keteknikannya, misalkan berapa kapasitas daya tungku yang cocok,” ujar Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana.

Dalam uji coba kompor listrik 1.000 watt ini, maka setiap rumah tangga yang diuji cobakan akan diberikan 1.000 unit kompor listrik.

“Untuk uji coba ini, setiap kota ada 1.000 rumah tangga yang mendapat kompor listrik induksi dan alat masak dari PLN,” sambung Dadan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Kompor Induksi dan Kelebihannya

Dinilai lebih hemat biaya

Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyampaikan, kompor listrik diklaim bisa menghemat biaya sebesar 10-30 persen ketimbang penggunaan kompor gas.

Hal ini bisa terealisasi jika penerapan konversi kompor gas ke kompor listrik ini harus dibarengi dengan pengonversian daya listrik masyarakat miskin dengan benar.

Selain itu, tujuan pemerintah mengadakan program konversi kompor listrik ini adalah agar masyarakat miskin tidak terbebani dengan biaya pembayaran listriknya di mana untuk menggunakan kompor listrik ini masyarakat harus menambah daya listrik.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Membersihkan Kompor Listrik dan Kompor Gas

(Sumber: Kompas.com/Kiki Safitri | Editor: Muhammad Idris, Akhdi Martin Pratama)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Profil Evita Nursanty, Anggota DPR yang Sebut KRL Hanya Semrawut Saat Lebaran dan Tahun Baru

Profil Evita Nursanty, Anggota DPR yang Sebut KRL Hanya Semrawut Saat Lebaran dan Tahun Baru

Tren
Sering Pusing Saat Puasa? Kenali Penyebab dan Pencegahannya

Sering Pusing Saat Puasa? Kenali Penyebab dan Pencegahannya

Tren
Benarkah Kucing Bisa Menangis? Ini Kata Dokter Hewan

Benarkah Kucing Bisa Menangis? Ini Kata Dokter Hewan

Tren
Ramai Unggahan Disebut Bocoran Soal dan Waktu UTBK SNBT 2023, Ini Kata Pelaksana SNPMB

Ramai Unggahan Disebut Bocoran Soal dan Waktu UTBK SNBT 2023, Ini Kata Pelaksana SNPMB

Tren
Viral, Video Penampakan Bulan Berukuran Raksasa di Lingkar Arktik, Benarkah Fenomena Itu?

Viral, Video Penampakan Bulan Berukuran Raksasa di Lingkar Arktik, Benarkah Fenomena Itu?

Tren
Viral, Video Sebut Jadwal KRL Tidak Menyesuaikan Jam Pulang Kantor Selama Ramadhan 2023, Ini Kata KAI Commuter

Viral, Video Sebut Jadwal KRL Tidak Menyesuaikan Jam Pulang Kantor Selama Ramadhan 2023, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Cara Aman Mengusir Lebah dari Dalam Rumah

Cara Aman Mengusir Lebah dari Dalam Rumah

Tren
Asli dari Belanda, Kapan Kastengel Masuk Indonesia?

Asli dari Belanda, Kapan Kastengel Masuk Indonesia?

Tren
LINK Streaming Rapat Dengar Mahfud MD dengan Komisi III Terkait Transkasi Janggal Rp 300 T di Kemenkeu

LINK Streaming Rapat Dengar Mahfud MD dengan Komisi III Terkait Transkasi Janggal Rp 300 T di Kemenkeu

Tren
Ruang Lingkup Hukum Islam, Apa Saja?

Ruang Lingkup Hukum Islam, Apa Saja?

Tren
Tas Branded Istri Pejabat Diaku Barang Tiruan, Apakah Membeli Barang KW Melanggar Hukum?

Tas Branded Istri Pejabat Diaku Barang Tiruan, Apakah Membeli Barang KW Melanggar Hukum?

Tren
Dibuat dari Balik Jeruji Rumah Sakit Jiwa, 'Starry Night' Van Gogh Disebut Terinspirasi Menara Eiffel

Dibuat dari Balik Jeruji Rumah Sakit Jiwa, "Starry Night" Van Gogh Disebut Terinspirasi Menara Eiffel

Tren
SNBP 2023 Sudah Diumumkan, Berikut Biaya Kuliah di UI, UNS, dan Unpad

SNBP 2023 Sudah Diumumkan, Berikut Biaya Kuliah di UI, UNS, dan Unpad

Tren
Profil Irjen Fadil Imran, Kapolda Metro Jaya yang Diangkat Jadi Kabaharkam

Profil Irjen Fadil Imran, Kapolda Metro Jaya yang Diangkat Jadi Kabaharkam

Tren
Siapa Saja yang Berhak Dapat THR Lebaran 2023?

Siapa Saja yang Berhak Dapat THR Lebaran 2023?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+