Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta soal Negara Timor Leste, Pernah Jadi Provinsi ke-27 Indonesia

Kompas.com - 07/09/2022, 19:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Timor Leste merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang terletak di Pulau Timor bagian timur. 

Sebelum berdiri menjadi negara, Timur Leste sebelumnya merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan nama Timor Timur.

Kemudian pada 20 Mei 2002 Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia dan menjadi sebuah negara bernama Timor Leste. Tanggal 20 Mei 2002 ditetapkan sebagai Hari Restorasi Kemerdekaan Timor Leste.

Baca juga: Bagaimana Kondisi Timor Leste Setelah 21 Tahun Memilih Lepas dari Indonesia?

Lalu, apa saja fakta mengenai Timor Leste yang perlu diketahui?

1. Bekas jajahan Portugis

Penentuan pendapat di Timor Timur, 30 Agustus 1999, menghasilkan opsi Timor Timur merdeka. Menyusul opsi ini di Timor Timur terjadi kerusuhan hebat. Kompas/EDDY HASBY Penentuan pendapat di Timor Timur, 30 Agustus 1999, menghasilkan opsi Timor Timur merdeka. Menyusul opsi ini di Timor Timur terjadi kerusuhan hebat.

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, (1/7/2020), di masa lalu Timor Leste merupakan sebuah wilayah bekas jajahan Portugis.

Diketahui, Portugis pertama kali datang ke Timor Leste sekitar tahun 1520 dan menjajah wilayah tersebut.

Tidak hanya Portugis, Belanda, dan Jepang juga berebut untuk menguasai wilayah Timor Leste.

Perang antar negara pun terjadi dan kemudian dibuat perjanjian.

Portugis lalu memberikan bagian barat Timor Leste ke Belanda. Sementara, Jepang menguasai Timor Leste pada 1942-1945.

Setelah Jepang kalah pada Perang Dunia II, Portugis kembali menguasai Timor Lester pada 1975. Pada 28 November 1975, Timor Leste mendeklarasikan kemerdekaan dari Portugis.

Kemerdekaan wilayah Timor Leste diumumkan oleh Front Revolusi Kemerdekaan Timor Leste (FRETILIN) yang merupakan salah satu partai di Timor Leste.

Namun, pihak FRETILIN mengambil peran semi-pemerintah yang menimbulkan polemik bagi partai-partai lain yang memiliki misi masing-masing.

Baca juga: Sempat Trending, Berikut 5 Fakta soal Timor Leste

 

2. Provinsi ke-27 Indonesia

Tak lama setelah itu, pasukan Indonesia datang pada 7 Desember 1975.

Pada 1976, Indonesia menyatakan jika Timor Leste menjadi bagian negara Indonesia sebagai provinsi ke-27 dengan nama Provinsi Timor Timur.

Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk melakukan pembangunan di Timor Leste, tetapi ada golongan yang tidak puas dan melakukan tindakan separatis.

Sebelumnya Indonesia melakukan perundingan dengan Portugis. Bahkan, kedua negara membuat perjanjian referendum di Timor Leste pada 5 Mei 1999.

Perjanjian dua negara itu dikenal sebagai New York Agreement dengan adanya pengawalan masalah oleh PBB.

Kemudian dibentuk United Nations Mission in East Timor (UNAMET) pada 11 Juni 1999.

Baca juga: Referendum Timor Leste dan Gagasan Gus Dur Sejak 1980...

3. Memisahkan diri dari Indonesia

Ribuan warga Kota Dili antre dalam pelaksanaan penentuan pendapat di Timor Timur, 30 Agustus 1999. Antusiasme yang sangat tinggi begitu terlihat dalam pelaksanaan penentuan di Timor Timur.KOMPAS/EDDY HASBY Ribuan warga Kota Dili antre dalam pelaksanaan penentuan pendapat di Timor Timur, 30 Agustus 1999. Antusiasme yang sangat tinggi begitu terlihat dalam pelaksanaan penentuan di Timor Timur.

Pada 30 Agustus 1999, Timor Leste mengadakan jajak pendapat atau referendum untuk memilih melepaskan diri atau tetap bersama Indonesia.

Referendum ini didukung PBB yang juga mengakhiri konflik yang terjadi sebelumnya.

Saat itu kondisi rakyat Timor Leste hidup dalam konflik, kelaparan, hingga penyakit. Tercatat, lebih dari 250.000 korban meninggal dari dampak tersebut.

Pada 31 Agustus 1999, penentuan pendapat untuk menentukan masa depan Timor Leste berlangsung lancar.

Pemilih yang berpartisipasi dalam referendum mencapai 90 persen, sehingga penentuan pendapat tidak berlangsung lama.

Selanjutnya PBB mengumumkan hasil jajak pendapat pada 4 September 1999.

Hasilnya dari sekitar 450.000 pemilih, sebanyak 78,5 persen warga Timor Leste memilih untuk menolak otonomi, 21 persen memilih otonomi, dan 1,8 persen dinyatakan tidak sah.

Sekjen PBB saat itu, Sekjen PBB Kofi Annan mengatakan bahwa hasil itu menunjukkan penduduk Timor Leste menginginkan memisahkan diri dari Indonesia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 19 Orang Meninggal dalam Insiden Santa Cruz, Timor Leste

4. Merdeka pada 2002

Timor Leste yang dulunya bagian Indonesia bernama Timor Timur, secara resmi menjadi negara baru pada 20 Mei 2002.

Pada 2016, Timor Leste menandatangani perjanjian The Certain Maritime Arrangements in the Timor Sea (CMATS) dengan Australia.

Perjanjian ini mencakup ladang gas luas bernilai miliaran dollar AS, bagi dua negara.

Tetapi, belakangan Dili menuding Australia melakukan misi mata-mata demi mendapatkan keuntungan komersial dari negosiasi yang berlangsung sejak 2004.

Kemudian, Timur Leste mengajukan desakan agar perjanjian itu diakhiri.

Dili resmi mengajukan kasus itu ke Mahkamah Internasional PBB pada Juni 2015.

5. Akhiri perjanjian batas wilayah dengan Australia

Pada 2007, Dili dan Canberra terlibat dalam silang sengketa mengenai batas wilayah Timor Leste-Australia.

Timor Leste membawa persoalan ini ke Mahkamah Arbitrase Internasional di Den Haag, Belanda.

Timor Leste memastikan bahwa tuntutan mereka agar perjanjian CMATS dengan Australia segera berakhir.

Bersamaan dengan itu, muncul harapan akan adanya pendapatan bagi Timor Leste dari eksplorasi kandungan gas alam yang ada di wilayah itu.

Profil negara Timor Leste selengkapnya bisa disimak di sini.

(Sumber: Kompas.com/Nur Fitriatus Shalihah | Editor: Ari Welianto, Benny N Joewono, Glori K Wadrianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com