Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Ibu Asal Tasikmalaya Meninggal Saat Lomba Balap Karung, Ini Kata Dokter

Kompas.com - 18/08/2022, 12:32 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sementara itu, dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Dekan FK UI Ari Fahrial Syam mengatakan, kasus kematian ibu muda di Tasikmalaya saat mengikuti lomba balap karung itu berkaitan dengan fenomena kematian mendadak.

Kematian mendadak ini bisa terjadi ketika seseorang mengalami serangan jantung, pecah pembuluh otak, hipertensi, hingga riwayat penyakit paru-paru yang dipicu oleh aktivitas fisik cukup berat dan dilakukan secara tiba-tiba.

"Lomba balap karung ini kan sebenarnya aktivitas yang benar-benar membuat peningkatan aktivitas fisik yang tiba-tiba," kata Ari terpisah, Kamis (18/8/2022).

"Kalau ibu ini belum pernah atau dalam artian tidak mempersiapkan diri dengan baik. Misalnya latihan terlebih dahulu atau juga mungkin tidak rutin melakukan olahraga, (maka) kalau dia memang penderita hipertensi ya tensi bisa meningkat dan akhirnya stroke dan meninggal dunia," jelasnya.

Baca juga: 9 Cara Turunkan Gula Darah secara Alami, dari Makan Sayur hingga Olahraga Teratur

Menurut Ari, kasus seperti ini kadang-kadang ditemukan saat perayaan Hari Kemerdekaan, di mana seorang pasien meninggal mendadak karena melakukan olahraga yang tidak dipersiapkan dengan baik.

"Kita juga selalu dengar beberapa tokoh misalnya meninggal saat pertandingan olahraga sepak bola dalam rangka 17 Agustus. Ya mungkin karena sudah lama tidak melakukan sepak bola atau latihan keras," ungkap Ari.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan kesiapan dan kesehatan diri sebelum melakukan aktivitas atau olahraga berat secara tiba-tiba.

Selain itu, masyarakat juga perlu melakukan check-up kesehatan untuk mengetahui riwayat penyakit yang dideritanya.

Baca juga: 70 Link Twibbon 17 Agustus 2022, Semarakkan HUT Ke-77 Kemerdekaan Indonesia

Cek kesehatan sebelum perlombaan

Di satu sisi, Ari menuturkan bahwa idealnya masyarakat yang akan mengikuti perlombaan 17 Agustus perlu melakukan pemeriksaan fisik, mulai dari denyut nadi hingga tekanan darah.

Hanya saja, pemeriksaan kondisi fisik jelang perlombaan Hari Kemerdekaan RI itu memang tidak lazim dilakukan di Indonesia.

"Jadi kita sendiri yang harus hati-hati, waspada, dan benar-benar yakin bahwa kita dalam kondisi yang sehat saat menjelang atau ingin mengikuti perlombaan ini," tandas Ari.

Baca juga: Sederet Promo Kemerdekaan 17 Agustus 2022, dari KAI, Pizza Hut, sampai Dufan

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 8 Olahraga untuk Kesehatan Jantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com