KOMPAS.com - Hari ini 61 tahun yang lalu atau tepatnya pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka diresmikan di Indonesia.
Oleh sebab itu, setiap tanggal 14 Agustus di Indonesia selalu diperingati sebagai Hari Pramuka.
Perjalanan lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dimulai dari waktu zaman pendudukan Hindia-Belanda hingga kemerdekaan.
Bahkan Bapak Pandu Sedunia Lord Baden-Powell pernah singgah di wilayah Nusantara karena aktivitas kepanduan di Hindia-Belanda dinilai berkembang cukup baik.
Baca juga: Mengenal Bapak Pramuka Dunia Baden Powell yang Lahir pada 22 Februari 1857
Lantas, bagaimana sejarah kelahiran Gerakan Pramuka di Indonesia?
Dikutip dari Pramuka, gerakan pendidikan kepanduan di Indonesia sudah muncul sejak zaman Hindia-Belanda pada 1912.
Hal tersebut ditandai dengan dimulainya latian sekelompok pandu di Batavia (Jakarta) yang menjadi cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO).
Pada 1914, cabang tersebut disahkan untuk berdiri sendiri dan dinamakan Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia-Belanda.
Namun, anggota NIPV pada masa-masa awal dibentuk sebagian besar diikuti oleh pandu-pandu keturunan Belanda.
Baca juga: Hari Pramuka 14 Agustus, Ini Link Download Twibbon dan Cara Penggunaannya
Oleh sebab itu, pada 1916 kemudian berdiri suatu organisasi kepanduan yang sepenuhnya merupakan pandu-pandu pribumi atau bumiputera.
Organisasi tersebut bernama Javaansche Padvinders yang diprakarsai oleh Mangkunegara VII.
Setetelah Javaansche Padvinders terbentuk, kemudian muncul banyak organisasi kepanduan berbasis agama, kesukuan dan lainnya di wilayah Hindia-Belanda.
Organisasi-organisasi itu antara lain Padvinder Muhammadiyah (Hizbul Wathan), Nationale Padvinderij, Syarikat Islam Afdeling Pandu, Kepanduan Bangsa Indonesia, dan banyak lainnya.
Baca juga: 35 Link Twibbon Hari Pramuka 14 Agustus
Kepanduan di Hindia-Belanda berkembang cukup baik dan menarik perhatian dari Bapak Pandu Sedunia Lord Baden-Powell.
Sehingga pada Desember 1934, Lord-Baden Powell bersama istri dan anak-anaknya mengunjungi organisasi kepanduan di Batavia, Semarang, dan Surabaya.