Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deret Alibi Sang Jenderal: Pelecehan di Rumah Dinas Berganti Pelecehan Harkat dan Martabat

Kompas.com - 12/08/2022, 20:04 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo tercatat memberikan keterangan yang berubah-ubah terkait peristiwa kematian Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinasnya, di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Alibi yang berubah-ubah ini pun menjadi bulan-bulanan masyarakat yang berharap keadilan bisa ditegakkan bagi Brigadir J, yang kehilangan nyawa pada 8 Juli 2022.

Berikut adalah dua alibi berbeda yang disampaikan oleh pihak Ferdy Sambo (FS).

Pelecehan seksual dan tembak menembak

Dikutip dari Kompas.com (13/7/2022), pada awal kasus ini muncul ke permukaan, keterangan yang disampaikan adalah bahwa Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap istri FS, yakni Putri Candrawathi (PC), di kamar pribadi PC di lantai 1 rumah dinas FS.

PC pun berteriak, dan menyebabkan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E) yang ada di lantai 2 bertanya pada Brigadir J apa yang sedang terjadi.

Bukan mendapat jawaban, Brigadir J justru mengeluarkan tembakan ke arah Bharada E, yang membuat Bharada E harus membela diri dan membalas tembakan kepada Brigadir J.

Baca juga: Penjelasan LPSK soal Asesmen Psikologi Istri Ferdy Sambo


Seluruh tembakan yang dilakukan oleh Brigadir J, jumlahnya 7, tak ada yang mengenai tubuh Bharada E.

Alasannya, karena posisi Bharada E ada di atas sehingga menyulitkan Brigadir J. Ada pula yang menyebut kondisi Brigadir J yang panik, karena baru saja melakukan perbuatan asusila terhadap istri atasannya.

Sebaliknya, 5 tembakan yang dibuat oleh Bharada E semua mengenai tubuh Brigadir J.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyebut motif penembakan yang dilakukan oleh Bharada E terhadap Brigadir J adalah karena membela diri.

Baca juga: 5 Media Internasional Soroti Kasus Brigadir J dan Irjen Ferdy Sambo, Apa Kata Mereka?

Dibantah Kapolri

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) didampingi Wakapolri yang juga Ketua Timsus Polri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono (kiri) memberikan keterangan pers terkait tersangka baru kasus dugaan penembakan Brigadir J  di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Timsus Polri secara resmi menetapkan mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai tersangka. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) didampingi Wakapolri yang juga Ketua Timsus Polri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono (kiri) memberikan keterangan pers terkait tersangka baru kasus dugaan penembakan Brigadir J di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Timsus Polri secara resmi menetapkan mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai tersangka. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.

Namun, seiring berkembangnya kasus ini dan munculnya pengakuan dari Bharada E yang sudah menjadi justice collaborator membuat tabir gelap kematian Brigadir J perlahan terungkap.

Pada Selasa (9/8/2022), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan bahwa kronologi yang beredar sebelumnya dipastikan tidak benar. Misalnya terjadinya peristiwa tembak-menembak.

Dalam kesempatan itu, Listyo mengungkapkan yang sebenarnya terjadi adalah aksi penembakan terhadap Brigadir J oleh Bharada E atas perintah FS.

Jadi, aksi tembak-tembakan yang sebelumnya disampaikan tidak benar adanya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Tren
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Tren
Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Tren
Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Tren
Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Tren
Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Tren
Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Tren
Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Tren
Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Tren
Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Tren
Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Tren
Mengenal 'Holiday Paradox', Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Mengenal "Holiday Paradox", Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Tren
Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Tren
Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Tren
3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com