Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irwan Suhanda
Editor dan Penulis

Editor dan Penulis

Teringat Mohammad Hatta

Kompas.com - 12/08/2022, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam suratnya kepada kabinet bahwa sejak dulu Bung Hatta merasa tidak perlu ada jabatan wakil presiden dalam sistem kabinet parlementer. Kemudian tanggal 1 Desember 1956 Bung Hatta memberi tahu Bung Karno melalui surat secara resmi tanggal 1 Desember 1956 Bung Hatta meletakkan jabatan sebagai wakil presiden.

Setelah Konstituante dilantik, Bung Hatta memberi tahu Bung Karno melalui surat,“ … secara resmi … bahwa pada tanggal 1 Desember 1956 saya meletakkan jabatan sebagai Wakil Presiden …”.

"Surat yang sama ditujukan kepada DPR dan Kabinet. Maka hebohlah seluruh masyarakat dan DPR. Segera DPR mengirim satu delegasi untuk menemui Ayah. Mereka menyatakan, 'Tidak rida', 'Tidak puas', 'Tidak ikhlas', oleh karena itu, 'Sangat berat'”. (Meutia, hlm 115)

Anugerah pahlawan nasional

Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun keputusan Presiden penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Ir Soekarno dan Drs Mohammad Hatta. Tepatnya berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 83/TK/Tahun 2012 tanggal 7 November 2012 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden RI pertama almarhum Dr. (H.C.) Ir. Soekarno, dan Keputusan Presiden RI Nomor 84/TK/Tahun 2012 tanggal 7 November kepada Wakil Presiden RI pertama almarhum Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta.

Penghargaan kepada Soekarno diterima oleh Guntur Soekarnoputra, dan untuk Bung Hatta diterima oleh Meutia Hatta. Pemberian ini memang dinilai agak terlambat, tetapi Meutia Hatta tetap bersyukur dan menyatakan beruntung masih diingat jasa-jasa Soekarno dan Mohammad Hatta dalam perjuangan Indonesia merdeka.

Bahkan Meutia pun merasa berterima kasih kepada Taufiq Kiemas sebagai Ketua MPR dan para ketua lembaga tinggi negara lainnya serta respons positif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono waktu itu yang menyetujui pemberian gelar pahlawan nasional ini.

Pengalaman Gemala

Gemala Hatta menceritakan tentang kejujuran Bung Hatta terkait pemakaian uang negara. Bung Hatta sebagai mantan wakil presiden masih mendapat biaya pengobatan baik di dalam negeri atau luar negeri.

Ketika Bung Hatta selesai berobat di Belanda, segera Bung Hatta meminta laporan keuangan penerimaan dan pengeluaran selama berobat, termasuk uang sisa perjalanan tersebut kepada sekretaris pribadi, Wangsa Widjaja.

Saat Bung Hatta mengetahui ada sisa uang perjalanan tersebut, segera beliau memerintahkan untuk segera mengembalikan sisa uang perjalanan itu ke negara melalui Sekretariat Negara.

Ketika Wangsa Widjaja membawa sisa uang yang hendak dikembalikan ke Sekretariat Negara, ternyata pihak bendahara kepresidenan enggan menerima karena biaya yang sudah dikeluarkan sah menjadi milik orang yang dibiayai sebagai uang saku tambahan.

Tetapi Bung Hatta tetap bersikukuh. Menurut dia, kebutuhan rombongan sudah tercukupi jadi tetap harus dikembalikan.

Itulah kejujuran Bung Hatta tentang keuangan, beliau tidak mau merugikan keuangan negara, menurut beliau masih banyak pihak lain yang membutuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ada 18.557 Formasi CASN Bawaslu 2024, Ini 5 Posisi dengan Daya Tampung Terbanyak

Ada 18.557 Formasi CASN Bawaslu 2024, Ini 5 Posisi dengan Daya Tampung Terbanyak

Tren
Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Iran, Wilayah Ini Jadi Sasaran

Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Iran, Wilayah Ini Jadi Sasaran

Tren
Media Asing Soroti Kemenangan Indonesia atas Australia di Piala Asia U23

Media Asing Soroti Kemenangan Indonesia atas Australia di Piala Asia U23

Tren
Cara Bikin Stiker Langsung dari Aplikasi WhatsApp, Cepat dan Mudah

Cara Bikin Stiker Langsung dari Aplikasi WhatsApp, Cepat dan Mudah

Tren
Ramai soal Penumpang Mudik Motis Buka Pintu Kereta Saat Perjalanan, KAI Ingatkan Bahaya dan Sanksinya

Ramai soal Penumpang Mudik Motis Buka Pintu Kereta Saat Perjalanan, KAI Ingatkan Bahaya dan Sanksinya

Tren
Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Tren
Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Tren
Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Tren
Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Tren
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Tren
Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Tren
Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com