KOMPAS.com - Aksi selebrasi Anthony Sinisuka Ginting usai menjuarai ajang Singapore Open 2022 ramai diperbincangkan warganet. Bahkan tagar Ginting sempat trending pada Minggu (17/6/2022).
Selebrasi emosional itu berbeda dengan selebrasi-selebrasi Ginting sebelumnya. Kali ini, Ginting membanting raketnya usai mengalahkan wakil Jepang, Kodai Naraoka di dua gim dengan skor 23-21 dan 21-17.
Pertandingan kedua atlet itu sudah memanas sejak gim pertama. Baik Ginting maupun Kodai beradu kecepatan dan smes yang diluncurkan beberapa kali selama pertandingan.
Kemenangan hasil smes Ginting yang gagal dikembalikan oleh Kodai itu menandai kemenangan Ginting setelah hampir 2,5 tahun tidak berdiri di podium.
Bagi Ginting, kemenangan kali ini merupakan memontum yang emosional. Oleh karena itu, ia tidak pikir panjang saat membanting raketnya usai pertandingan.
"Ini adalah kemenangan yang sangat emosional bagi saya," ujarnya, dikutip dari New Strait Times.
Sebelum kemenangan ini, pebulu tangkis nomor 6 di dunia itu terakhir menjadi juara di turnamen BWF World Tour pada ajang Indonesia Masters 2020.
Baca juga: Link Live Streaming Final Singapore Open 2022 dan Jadwalnya, 4 Wakil Indonesia Bertanding
Dilansir dari Kompas.com (18/7/2022), Ginting diketahui menggunakan raket bulu tangkis rilisan Li-Ning seri Aeronaut 9000 saat bertanding di babak final Singapore Open 2022 melawan Kodai.
Raket tersebut merupakan raket yang sama yang digunakan Ginting saat tampil pada Piala Thomas 2022 dan meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020.
Dikutip dari laman liningfamily.com, berikut spesifikasi raket Anthony Ginting:
Baca juga: Ginting Juara Singapore Open 2022, Lega Akhiri Penantian 2,5 Tahun
Raket Li-Ning seri Aeronaut 9000 merupakan raket yang dibuat di atas Platform Teknologi Aeronaut yang memiliki saluran aliran udara unik yang terintegrasi ke dalam kepala raket.
Teknologi ini mengurangi hambatan udara yang membantu menghasilkan kecepatan shuttlecock lebih cepat.
Oleh karena itu, raket ini cocok untuk pemain yang mencari kontrol terbaik dengan mengandalkan power atau kekuatan.
Raket bulutangkis Li-Ning seri Aeronaut 9000 juga memiliki titik keseimbangan sedang dan poros sedang sehingga cocok untuk pemain yang berpengetahuan luas dan berpengalaman.
Platform Teknologi Aeronaut menggunakan sistem penomoran 4 digit. Digit pertama menentukan grade raket sebagai berikut:
Raket Li-Ning seri Aeronaut 9000 pertama kali diperkenalkan pada Januari 2020. Raket itu patah menjadi dua bagian saat dibanting oleh Ginting pada final Singapore Open 2022.
Dikutip dari laman resminya, harga raket Anthony Ginting itu adalah 253,3 euro atau sekitar Rp 3,8 juta.
Dengan raket yang sama, Ginting sempat melepaskan smes berkecepatan 402 km/jam ketika mengalahkan juara dunia, Loh Kean Yew, pada laga semifinal Singapore Open 2022.
Selain itu, Ginting juga beberapa kali memainkan bola net dengan cermat sepanjang pentandingan Singapore Open 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.