Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Cokelat Sedunia, Ini Sejarah Cokelat

Kompas.com - 07/07/2022, 10:05 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Cokelat Sedunia atau World Chocolate Day diperingati setiap tanggal 7 Juli.

Pada tanggal tersebut dipercaya oleh para sejarawan merupakan peringatan diperkenalkannya cokelat pertama kali di Eropa sekitar tahun 1550-an.

Dikutip dari Hotel Chocolat, Hari Coklat Sedunia sendiri pertama kali dirayakan di tahun 2009.

Masyarakat dunia biasanya ikut merayakan peringatan ini dengan memberikan hadiah, menikmati dan membuat cokelat di Hari Cokelat Sedunia.

Lalu, bagaimana sejarah penciptaan cokelat tersebut?

Sejarah cokelat

Dilansir dari Britannica, cokelat merupakan produk makanan yang terbuat dari biji kakao.

Pohon kakao dibudidayakan lebih dari 3.000 tahun yang lalu oleh suku Maya, Toltec dan Aztec di Benua Amerika.

Kala itu biji dari pohon kakao dikonsumsi sebagai minuman khusus suatu upacara ataupun digunakan sebagai mata uang.

Bahkan suku Maya mempercayai bahwa cokelat adalah makanan para dewa dengan mengganggap pohon kakao sebagai sesuatu yang suci.

Selain itu suku Maya juga menguburkan para petingginya yang meninggal dengan semangkuk zat dari biji kakao karena dianggap akan berguna nantinya di akhirat.

Baca juga: 6 Manfaat Cokelat untuk Ibu Hamil

Cokelat dikenal di Eropa

Spanyol adalah negara Eropa pertama yang mencampurkan cokelat ke dalam olahan masakan.

Berawal dari pelaut Italia bernama Christopher Columbus yang membawa biji kakao ke Spanyol pada pelayaran keempatnya tahun 1502.

Sumber lain mengatakan bahwa pada 1519, penguasa Aztec di Meksiko bernama Montezuma II menyajikan minuman biji kakao pahit kepada Conquistador Spanyol Hernán Cortés.

Cortés kemudian memperkenalkan minuman tersebut ke Spanyol pada 1544 dengan mambawa perwakilan dari suku Maya Kekchi dari Guatemala.

Namun, baru pada 1585 pengiriman biji kakao tercatat pertama kali tiba di Spanyol dari Veracruz, Meksiko.

Dikutip dari History, pada waktu itu orang Spanyol mempermanis minuman cokelat yang pahit dengan gula tebu dan kayu manis.

Minuman cokelat pada awalnya dikonsumsi oleh kalangan elit dan kalangan kerajaan Spanyol, di mana cokelat digunakan sebagai simbol kemewahan.

Popularitas cokelat kemudian menyebar hingga ke pengadilan-pengadilan negara Eropa, di mana bangsawan mengonsumsinya sebagai ramuan ajaib dengan berbagai manfaat kesehatan.

Kebutuhan akan cokelat kemudian semakin besar, hingga membuat negara-negara Eropa mendirikan perkebunan di daerah kolonialnya di seluruh dunia untuk menanam kakao dan gula.

Baca juga: Membakar Lemak dengan Makan Cokelat Selepas Bangun Tidur

Ilustrasi cokelat batang ala rumahan. PIXABAY/ ExplorerBob Ilustrasi cokelat batang ala rumahan.

Cokelat menjadi makanan

Cokelat menjadi olahan bagi kaum bangsawan sampai pada 1828 terjadi revolusi produksi cokelat.

Pada tahun itu kimiawan Belanda Coenraad Johannes van Houten mengenalkan mesin pemeras kakao untuk memeras lemak mentega dari biji kakao panggang.

Mesin ini menghasilkan bubuk kakao yang dapat dicairkan atau dituangkan dalam cetakan dan menjadi cokelat padat yang dapat dimakan.

Penemuan mesin pemeras kakao membuat cokelat memasuki era modern, bisa diproduksi dengan biaya ringan sehingga bisa dijual dalam harga lebih terjangkau.

Pada 1874, perusahaan cokelat asal Inggris JS Fry & Sons menciptakan cokelat batangan pertama yang dapat dimakan.

Cokelat batangan tersebut memiliki komposisi mentega kakao, bubuk kakao dan gula.

Baca juga: 4 Manfaat Kesehatan Cokelat Hitam, Apa Saja?

Menjadi bisnis yang besar

Cokelat kemudian berinovasi secara olahan dan sistem produksinya seiring perkembangan zaman.

Setelah menghadapi perjalanan sejarah yang panjang, saat ini cokelat dikenal sebagai komoditas bisnis yang besar.

Menurut penelitian Statista, penjualan eceran cokelat di seluruh duni pada 2016 mencapai hampir 100 miliar dolar AS atau setara 1.499 triliun rupiah (kurs Rp 14.995).

Meskipun tanaman kakao merupakan tanaman asli Amerika, namun saat ini perkebunan terbesarnya berada di Afrika.

Afrika menghasilkan lebih dari dua pertiga produksi kakao di seluruh dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com