Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Bendungan Ditargetkan Rampung pada 2022, Mana Saja?

Kompas.com - 06/07/2022, 15:05 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pembangunan berbagai infrastruktur bidang sumber daya air.

Hal tersebut dilakukan untuk mendukung terciptanya ketahanan air dan pangan di Indonesia.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan jika pihaknya memiliki program utama pembangunan infrastruktur pada 2022.

Salah satu program tersebut adalah lanjutan pembanganunan 32 unit bendungan di berbagai wilayah di Indoneia.

“Dari 32 bendungan yang sedang dibangun, 9 bendungan di antaranya akan rampung pada tahun 2022 ini," kata Jarot dikutip dari laman PURP, Selasa (5/7/2022).

Berikut ini adalah sembilan bendungan yang ditargetkan rampung pada 2022:

  1. Bendungan Margatiga di Lampung
  2. Bendungan Ciawi di Jawa Barat
  3. Bendungan Sukamahi di Jawa Barat
  4. Bendungan Sadawarna di Jawa Barat
  5. Bendungan Semantok di Jakarta Timur
  6. Bendungan Lolak di Sulawesi Utara
  7. Bendungan Kuwil Kawangkoan di Sulawesi Utara
  8. Bendungan Tamblang di Bali
  9. Bendungan Beringin Sila di Nusa Tenggara Barat

Baca juga: Mengenal Dua Bendungan Kering di Jabar, Senjata untuk Kendalikan Banjir Jakarta

Infrastruktur lainnya

Ditjen Sumber Daya Air pada 2022 mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 42,69 triliun.

Anggaran tersebut terdiri dari belanja modal sebesar Rp 31,38 triliun, belanja barang sebesar Rp 10,21 triliun, dan belanja pegawai sebesar Rp 1,10 triliun.

“Realisasi anggaran TA 2022 Ditjen Sumber Daya Air sampai saat ini mencapai 35,09 persen atau Rp 14,97 triliun, sedangkan realisasi fisik sebesar 38,38 persen,” ujar Jarot.

Selain bendungan, program utama pembangunan Sumber Daya Air juga akan membangun dan memelihara berbagai infrastrukur di Indonesia.

Berikut adalah rinciannya:

  • Pembangunan 47.119 hektar daerah irigasi
  • Rehabilitasi 153.333 hektar jaringan irigasi
  • Penyediaan 3,48 m3/detik air baku
  • Pembangunan 157 km pengendalian banjir dan pengamanan pantai.

Baca juga: Profil Desa Wadas, Tambang Batu Andesit, dan Polemik Bendungan Bener

Penyerapan tenaga kerja

Jarot menjelaskan bahwa pada tahun 2022 ini juga telah dianggarkan dana sebesar Rp 4,81 triliun untuk penyerapan tenaga kerja.

Nantinya pada sektor padat karya tersebut ditargetkan menyerap 350 ribu tenaga kerja di 20.560 lokasi.

“Sampai dengan akhir Juni 2022, sektor padat karya telah terealisasi sebesar Rp 1,93 triliun dengan jumlah tenaga kerja yang sudah terserap sejumlah 164 ribu orang,” ujar Jarot.

Dari 350 ribu tenaga kerja yang ditargetkan, nantinya akan terbagi pada tiga program, yakni:

  • Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI): 179.141 tenaga kerja
  • Akuifier Buatan Simpanan Air Hujan (ABSAH): 4.559 tenaga kerja
  • Operasi dan Pemeliharan infrastruktur Sumber Daya Air (OP SDA): 166.322 tenaga kerja

Baca juga: Jembatan Tambakboyo Senilai Rp 10,8 Miliar Ambruk, Kementerian PUPR: Bukan yang Kami Bangun

Tugas tambahan dari presiden

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menginstruksikan Kementerian PUPR untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung event internasional di Indonesia.

Jarot mengungkapkan jika Ditjen Sumber Daya Air akan mendukung acara G20 dan pembangunan pengendalian banjir kawasan Mandalika untuk event MotoGP.

Untuk acara G20, nantinya Ditjen Sumber Daya Air akan membangunan Embung Sanur, rehabilitasi Waduk Muara Nusa Dua, dan revitalisasi Danau Archipelago TMII.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com