Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pemuda "Pribumi" Tendang Rumah Warga Setelah Ditegur karena Berisik

Kompas.com - 05/07/2022, 11:27 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan video yang menampilkan warga mengaku "pribumi" setelah ditegur karena berisik bermain gitar hingga pukul 01.00 dini hari, viral di media sosial.

Dalam video itu yang diunggah Senin (4/7/2022), warga "pribumi" tersebut menendang pagar rumah orang yang menegurnya dan terlibat adu mulut.

Insiden itu kemudian berlanjut hingga terjadi aksi saling pukul.

Baca juga: Cerita Viral Wisatawan Dipukul Batu Pengamen di Jogja, Ini Kata Polisi

Dalam video terpisah, terlihat pecahan batu genteng berserakan di teras dan halaman rumah penegur.

"Ditegor brisik maen gitar depan rumah orang malem malem, terus nendang pager yg punya rumah, ditanya maksudnya apa malah mgegas "gua pribumi" wkwk gigi lo kendor, dikata yang punya rumah orang uzbeskistan. Lagu lu bang," tulis akun ini.

Hingga saat ini, video tersebut telah ditonton sebanyak 1,1 juta kali, dibagikan sebanyak 8.142 kali, dan disukai oleh 32,1 ribu warganet.

Baca juga: Viral, Cerita Penumpang Kesal Dibawa Muter-muter Pengemudi Blue Bird

Penjelasan pihak kepolisian

Kapolsek Cileungsi Polres Bogor Andry Fran Ferdyawan membenarkan adanya kejadian tersebut.

Menurut Andry, insiden itu terjadi pada Senin (4/7/2022) dini hari di Desa Pasirangin, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pihak Polsek Cileungsi melalui Bhabinkamtibmas pun langsung bergerak menuju rumah warga untuk melakukan mediasi.

"Permasalahan tersebut terjadi karena kesalahpahaman kedua belah pihak," kata Andry saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (5/7/2022).

 

Warga "pribumi" minta maaf dan berjanji tidak buat gaduh

Meski demikian, ia menyebut kedua pihak telah berdamai dan kasus tersebut telah selesai.

Pihak kedua atau warga yang menendang pagar telah meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya yang dapat mengganggu ketertiban umum.

Sementara pihak pertama atau warga yang menegur juga telah memaafkan pihak kedua dan meminta maaf karena sudah membuat kegaduhan di media sosial.

"Intinya kedua belah pihak bersepakat untuk menyelesaikan permasalahan semalam dengan cara kekeluargaan dan tidak akan mempermasalahkan lagi permasalahan ini," jelas dia.

Baca juga: Cerita Viral Wisatawan Dipukul Batu Pengamen di Jogja, Ini Kata Polisi

Komentar warganet

Unggahan itu pun menuai banyak respons dari warganet. Sebagian besar mengkritik sikap warga yang tak terima ditegur meski berbuat salah.

Akun ini, misalnya, mengaku sangat kesal dengan warga yang kerap mengganggu dan berisik di malam hari.

"Sumpah iya sebel banget manusia2 yang kaya gini tuh ganggu banget, maksudnya kalo udah tengah malem tuh ayolah hargai tetangga gitu. Berasa dia doang yang punya kuping. Emang susah ngomong sama "si paling pribumu"," tulisnya.

Banyak warganet juga menyoroti kata "pribumi" yang dilontarkan oleh warga yang ditegur.

"Gue bingung dah, urusannya apaa ya berisik tengah malem sama pribumi?? gue lagi nongkrong di pos ronda tengah malem, kalo berisik ditegor yaa tetap bae salaah," tulis akun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Tren
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Tren
Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Tren
Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Tren
Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Tren
Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Tren
Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Tren
Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Tren
Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Tren
Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Tren
Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Tren
Mengenal 'Holiday Paradox', Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Mengenal "Holiday Paradox", Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Tren
Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Tren
Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Tren
3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com