KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengenai wisatawan yang dipukul batu oleh pengamen di Jogja, viral di media sosial Facebook.
Dalam unggahan itu, disebutkan bahwa seorang wanita sedang makan di salah satu angkringan di Jalan Mangkubumi, Kota Yogyakarta, dipukul pengamen pada Sabtu (2/7/2022).
"Seorang Pengamen mukul mbak-mbak wisatawan Jogja yang lagi makan lesehan dengan batu besar pecahan konblok pedestrian karena kesal tidak diberi uang," tulis akun ini yang diunggah di Group Facebook Info Cegatan Jogja.
Merasa kesal, perempuan itu pun melempar balik pengamen dengan batu hingga kabur.
Baca juga: Viral, Cerita Penumpang Kesal Dibawa Muter-muter Pengemudi Blue Bird
Meski ada tukang parkir dan pihak keamanan yang ada di dekat lokasi, pengunggah menyebut keduanya tidak bertindak apa pun.
Ia menjelaskan, pengamen yang melempar wisatawan tersebut tampak seperti seorang penyandang disabilitas autisme.
Agar tidak terjadi persoalan serupa, ia pun berharap agar pihak terkait menertibkan kawasan tersebut demi kenyamanan dan keamanan wisatawan.
"Saya kira pengamen di area ini dan Malioboro perlu ditertibkan mengingat wisatawan jadi merasa tidak nyaman dan aman dan malah citra wisata Yogyakarta malah bisa rusak karena tidak tertib," jelas dia.
"Pendapat saya pribadi mengamen itu boleh, tapi ditertibkan dan dibuat lebih tertata seperti di kota-kota besar sehingga tidak ada lagi kejadian seperti ini," sambungnya.
Unggahan selengkapnya dapat dilihat di sini.
Baca juga: Viral, Foto Soal SIMAK UI Diduga Bocor dan Tersebar, Ini Penjelasan UI
Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta Ajun Komisaris Polisi Timbul Sasana Raharja membenarkan adanya insiden itu.
Namun, ia menyebut korban enggan membuat laporan resmi ke pihak kepolisian.
"Untuk korban tidak membuat laporan," kata Timbul saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (4/7/2022).
Kendati demikian, kasus tersebut sudah selesai dan kedua belah pihak sudah berdamai.
Ia menjelaskan, pihak kepolisian nantinya akan melakukan penertiban agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Ada (penertiban) nanti dengan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas)," ujarnya.
Timbul mengimbau agar para pengamen tidak mengganggu wisatawan dan juga memaksa meminta sejumlah uang.
"Imbauan (pengamen) agar tidak mengganggu pengguna jalan. Saat mengamen dan tidak memaksakan meminta sejumlah uang yang bisa menimbulkan keresahan, serta ikut menjaga ketertiban umum," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.