KOMPAS.com - Kasus virus corona Covid-19 di Indonesia masih cenderung naik dan berkutat di angka 2.000 kasus per hari dalam empat hari berturut-turut.
Terkait kondisi tersebut, Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta masyarakat tetap memakai masker di ruang terbuka.
"Protokol kesehatan tetap kita ketatkan, masker terutama ya, (saat) ada kenaikan terpaksa masker harus dipakai lagi. Jadi kelonggaran itu kita tarik dulu sampai nanti situasinya memungkinkan baru kita buka lagi," kata Ma'ruf Amin dikutip dari Antara (1/7/2022).
Halo Juli!
Masih di kisaran 2 ribuan kasus harian Covid-19, tapi lumayan turun dibanding kemarin. Kasus aktif meski masih terus bertambah tapi tak setinggi kemarin.
Di hari ini juga, Wapres menyatakan kelonggaran buka masker di tempat terbuka untuk sementara ditarik dulu. pic.twitter.com/QimhD1vD3V
— perupadata (@perupadata) July 1, 2022
Meskipun mencabut kelonggaran pemakaian masker di ruang terbuka, namun Wapres meminta agar jangan sampai ada kenaikan level pembatasan di masyarakat.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memperkirakan laju kasus Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta segera mencapai puncak dalam waktu dekat.
"Jakarta yang paling banyak kena Omicron. Kalau kata saya, Jakarta sebentar lagi sampai puncaknya," kata Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers di Gedung Kemenkes RI Jakarta Selatan, Rabu (29/6).
Budi mengatakan laju penularan Covid-19 di Indonesia kini mencapai 2.000 lebih kasus per hari, tapi masih berada di level 1 versi Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
Menkes mengatakan prediksi puncak gelombang subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 diprediksi terjadi pada pekan kedua atau ketiga Juli 2022. Hal itu didasari atas pengamatan yang terjadi di Afrika Selatan.
"Kalau polanya sama dengan di Afrika Selatan, perkiraan puncak (di Indonesia) bisa kena di pekan kedua dan ketiga Juli 2022," katanya.
Jika Indonesia meniru pola yang terjadi di Afrika Selatan, kata Budi, diperkirakan puncak kasus di Tanah Air mencapai 30 persen dari puncak Omicron, atau setara 17.000 hingga 18.000 pasien dan setelah itu akan turun kembali.
"Namun dengan jumlah pasien yang masuk rumah sakit dan kematian jauh lebih rendah dari gelombang sebelumnya," katanya.
Baca juga: Menkes: 85 Persen Kasus Covid-19 di DKI Omicron, Puncaknya Sebentar Lagi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.