Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Malumologi Gagal Paham Kuantum

Kompas.com - 30/06/2022, 05:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TERUS terang saya merasa malu ketika di dalam naskah Napak Tilas Sejarah Kuantum (22 Juni 2022) terpaksa sambil malu-malu mengakui bahwa sebenarnya saya gagal paham makna apa yang disebut sebagai kuantum.

Namun setelah menyimak sabda para maha fisikawan tentang kuantum, maka kadar rasa malu saya agak berkurang.

Meski tentu saja sama sekali bukan niat saya yang hiper awam fisika ini untuk berani gegabah menyetarakan daya pikir dangkal saya dengan daya pikir cemerlang para tokoh ilmuwan fisika kelas langit-langitnya langitan yang kebetulan juga merupakan para penerima anugerah Nobel.

Misalnya penggagas teori-teori terkait kuantum yang tersohor akibat eksperimen pemikiran dengan melibatkan seekor kucing, Erwin Schroedinger tega hati ketus berkomen “I do not like it. And I am sorry that I ever had anything to do with it “.

Sementara sang tokoh Nobel laurate lainnya yang bahkan dianggap sebagai sang Begawan Kuantum seperti Richard Feynman malah keren jujur sesumbar bahwa “I think I can safely say that nobody understands quantum mechanics”.

Di sisi lain sang Mahafisikateoritikawan Senior, John Wheeler bersabda secara bingungologis bahwa “If you are not completey confused by quantum mechanics, you do not understand it“.

Tidak kurang dari Albert Einstein malah bukan cuma sinis, namun bahkan kejam memvonis “If it is correct, it signifies the end of physics as a science“.

Tak heran apabila sang sparring partner debat bebuyutan Einstein tentang kuantum yang juga sempat dianugerahi Nobel, Niels Bohr tangkas namun santun sambil agar curang berkelit menghindar ke alam linguistik dengan celetuk bergaya mengambang khayalan puitis “We must be clear when it comes to atoms, language can be used only in as poetry“.

Maka sangatlah wajar apabila saya tidak perlu merasa malu mengaku bahwa sebenarnya sama sekali gagal paham apalagi mampu mengerti sebenarnya makna apa yang disebut sebagai quantum physics sehingga mohon dimaafkan bahwa saya tidak berani lancang menerjemahkan para sabda para mahafisikawan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia agar saya tidak makin mempermalukan diri saya sendiri dengan sok menerjemahkan kalimat tentang perihal yang saya gagal pahami.

Apalagi kemungkinan besar sabda Einstein, Bohr dan Schroedinger “hanya” merupakan hasil terjemahan dari bahasa bukan Inggris ke dalam bahasa Inggris, maka serta merta an sich sudah rawan mengandung unsur-unsur kekeliruan dengan sendirinya.

Akibat setiap bahasa memiliki sifat makna masing-masing yang tidak mudah untuk dialih-bahasakan ke bahasa lain.

Masalah menjadi makin pelik jika yang dipermasalahkan adalah masalah bertabur misteri seperti apa yang diseburt sebagai kuantum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Jenis Obat Potensial Tingkatkan Risiko Anemia Aplastik, Tak Boleh Dipakai Sembarangan

7 Jenis Obat Potensial Tingkatkan Risiko Anemia Aplastik, Tak Boleh Dipakai Sembarangan

Tren
Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Tren
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Tren
Kenali Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Air Kelapa

Kenali Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Air Kelapa

Tren
Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Tren
Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Tren
Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Tren
Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Tren
5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com