KOMPAS.com - Kasus seorang bayi yang ditinggal sendirian di rumah hingga membusuk oleh kedua orang tuanya, viral di media sosial pada Senin (27/6/2022).
Dikutip dari Kompas.com, Minggu (26/6/2022), bayi laki-laki (AD) berusia 5 bulan ditemukan meninggal dan membusuk di dalam rumah di Jalan Siwalankerto Tengah, Surabaya, Jawa Timur.
Menurut keterangan polisi, orang tua bayi tersebut sedang bepergian ke Yogyakarta.
Berikut 6 fakta mengenai kasus bayi tewas membusuk di rumah:
Baca juga: Ibu di Surabaya Aniaya Bayi 5 Bulan hingga Tewas, Nenek Korban: Kamu Kok Nekat, Lihat Kondisi Anakmu
Nenek bayi tersebut, ESB, mengatakan bahwa bayi tersebut memang sudah meninggal di rumah.
Akibatnya, mayat bayi itu mulai mengeluarkan aroma busuk yang kemudian tercium oleh tetangga dan dilaporkan kepada polisi.
Setelah ditemukan, polisi melakukan evakuasi dengan tim Inafis Polrestabes dan mengumpulkan barang bukti hingga memeriksa sejumlah saksi dari pihak keluarga.
Dikutip dari Kompas.com, Minggu (26/6/2022), Kepala Kepolisian Sektor Wonocolo Kompol Roycke Hendrik Fransisco Betaubun mengatakan, ditemukan sejumlah luka di jenazah AD.
"Di bagian belakang kepala korban terdapat cairan," ujar Roycke kepada wartawan, Minggu (26/6/2022) sore.
Ibu dari bayi tersebut berinisial SE.
Polisi menyebut SE telah melakukan kekerasan terhadap putranya sendiri.
Baca juga: Cerita Pilu Bayi 5 Bulan Tewas Dianiaya Ibunya Sendiri di Surabaya...
Dilansir dari Kompas.com, Minggu (26/6/2022), SE membeberkan alasannya membunuh AD yang baru berusia 5 bulan.
Ia mengaku kesal karena AD sering rewel.
"Alasan pelaku karena anaknya sering rewel, bahkan saat dia sedang ribut dengan suaminya, si bayi terus rewel," ujar Kompol Roycke.
"Saksi pernah melihat pelaku melempar anaknya ke tempat tidur karena terus-terusan menangis saat digendong," lanjut dia.
Menurut keterangan polisi, bayi AD juga mengalami stunting karena kekurangan gizi.
Puncaknya, pada Kamis (23/6/2022) dini hari, penganiayaan terhadap AD kembali terjadi.
Pengakuan pelaku, dia memukul bagian belakang bayinya dan saat itu juga si bayi tidak bergerak.
Setelah itu, dia menyerahkan bayinya kepada ESB ibunya.
Baca juga: Pengakuan Nenek dari Bayi 5 Bulan yang Tewas di Dalam Rumah: Saya Diancam Dibunuh
Berdasarkan keterangan ESB, ia baru menginformasikan kondisi cucunya karena diancam akan dibunuh oleh anaknya sendiri.
"Saya diancam dibunuh jika melaporkan kematian AD kepada warga," ujar ESB kepada Kompas.com, Minggu (26/6/2022) pagi.
ESB mengaku sudah curiga jika cucunya sudah meninggal pada Kamis (23/6/2022) dini hari.
Saat itu, ia mendapati kondisi tubuh cucunya dingin. Namun, kondisi itu diabaikan oleh sang ibu atau SE.
"Tangan dan kakinya sudah dingin," ujar ESB.
Baca juga: Siksa Bayi 5 Bulan hingga Tewas, Seorang Ibu di Surabaya Jadi Tersangka
Setelah mengetahui kondisi bayi yang sudah dingin, sang ibu atau SE mengabaikan hal itu.
Ia beralasan akan menghadiri acara di Yogyakarta bersama suaminya pada Kamis (23/6/2022) pukul 06.00 WIB.
"Katanya urusan kantor ke Yogyakarta, bilangnya begitu," kata ESB.
Dilansir dari Kompas.com, Senin (27/6/2022), Kompol Roycke mengatakan, orang tua bayi sudah diamankan oleh petugas kepolisian.
Keduanya diamankan saat perjalanan pulang dari Yogyakarta ke rumah mereka.
"Ya sang ibu diam saja. (Ditangkap waktu pulang dari Jogja) iya. Tapi belum sampai rumah, belum ke sini, di jalan, ya di bus. Jam 12 malam. Suami SE ditelepon bapaknya. Iya (SE bersama suaminya)," ujar Roycke.
Atas tindakannya, SE pun ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 80 ayat 3 Undang-Undang Perlindungan Anak dan Pasal 44 ayat 3 serta ayat 4 Undang-Undang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga.
Ia terancam hukuman 20 tahun penjara.
(Sumber: Kompas.com/Achmad Faizal | Editor: Priska Sari Pratiwi, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.