KOMPAS.com - Jakarta kembali menjadi sorotan lantaran memiliki indeks kualitas udara atau AQ Index tidak sehat dalam beberapa waktu terakhir.
Berdasarkan data IQ Air, Rabu (15/6/2022), kualitas udara Jakarta disebut sebagai yang terburuk di antara kualitas udara kota-kota lainnya di dunia.
Konsentrasi polutan utama PM2.5 di Jakarta yaitu 70,5 µg/m³ atau 14,1x ambang batas aman yang ditetapkan WHO.
Angka 159 AQI US tersebut di atas merupakan rata-rata dari pemantauan di 10 stasiun di Jakarta menurut IQAIR.
Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Kerap Dapat Predikat Buruk, Apa Saja Penyebabnya?
Lantas, kapan dan bagaimana seseorang yang tinggal di wilayah Jakarta bisa melakukan olahraga yang aman?
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr Michael Triangto menjelaskan, jika wilayah Jabodetabek mengalami polusi udara, tidak ada jaminan di waktu tertentu akan lebih baik di waktu lain.
Menurut dia, hal itu disebabkan manusia beraktivitas terus di kota metropolitan.
"Kalau waktu subuh juga ada kehidupan, jadi dilihat lagi pentingnya dia berolahraga di situ, misal dia rutin berolahraga lari sejauh 5 kilometer, maka pergunakan dirimu dengan menggunakan masker saat berlari," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (19/6/2022).
Michael mengatakan, penggunaan masker saat berolahraga ini meminimalisasi seseorang untuk terpapar polutan udara saat berolahraga di outdoor atau luar ruangan.
Selain itu, Michael juga menganjurkan untuk orang-orang melakukan olahraga di dalam ruangan atau di rumah masing-masing saja.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.