Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Legalisasi Ganja di Thailand

Kompas.com - 20/06/2022, 11:35 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Thailand resmi melegalkan ganja atau mariyuana untuk ditanam dan dikonsumsi di dalam makanan dan minuman mulai Kamis, 9 Juni 2022.

Hal ini membuat Negeri Gajah Putih menjadi negara Asia Tenggara pertama yang melegalkan ganja dan menghapusnya dari daftar narkotika.

Harapan pemerintah Thailand, pelegalan ganja dapat mendorong sektor pertanian dan pariwisata, seperti diberitakan Reuters (9/6/2022).

Para penjual ganja pun berharap, langkah pemerintah dapat memikat industri pariwisata yang terseok akibat pandemi Covid-19.

"Saya pikir itu mungkin mengundang orang-orang dari negara-negara yang (ganjanya) tidak legal," komentar Keira Gruttner, pelancong asal Kanada yang turut mengantre untuk mendapatkan ganja.

Baca juga: Mengenal Penerapan Legalitas Ganja di Thailand dan Korea Selatan...

Berikut perjalanan legalisasi ganja di Thailand:

Ganja ilegal mulai 1930-an

Dilansir dari Kompas.com, ganja mulanya digunakan sebagai obat tradisional, sebelum akhirnya dilarang pada 1930-an.

Kala itu, dilansir dari The Canningma, Thailand bergabung dengan banyak negara yang mulai mengatur penggunaan ganja.

Pada 1935, pemerintah Thailand mengesahkan Cannabis Act dan mengkriminalisasi kepemilikan, penjualan, serta penggunaan mariyuana.

Pemerintah Thailand bertindak lebih jauh lagi dengan mengesahkan Narcotics Act of B.E.2522 pada 1979 yang menempatkan ganja sebagai obat Kategori 5.

Sanksi yang diberikan pun tak main-main, seperti ancaman hukuman mati bagi pemilik ganja dalam dosis besar.

Baca juga: Ganja Legal di Thailand, Dijual Eceran Rp 295.000 per Gram Pakai Truk

Legal untuk keperluan medis

Undang-undang narkotika Thailand tetap tidak berubah sampai saat Badan Kesehatan Dunia mengubah penggolongan ganja dari Schedule IV menjadi Schedule I.

Schedule IV adalah golongan zat yang tidak memiliki manfaat medis, dengan potensi penyalahgunaan dan risiko ketergantungan rendah.

Sementara Schedule I, yakni jenis zat yang memiliki manfaat medis, tetapi memiliki potensi penyalahgunaan tinggi.

WHO memindahkan ganja berdasarkan bukti bahwa ganja atau mariyuana dapat memiliki manfaat medis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby Tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby Tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com