KOMPAS.com – Video viral keributan yang terjadi di SPBU sektor 9 Bintaro Tangerang Selatan menjadi berita terpopuler Tren.
Pihak Pertamina menjelaskan duduk perkara keributan antara konsumen dan petugas SPBU yang ditengarai kesalahan mengisi BBM.
Hal ini karena struk tertulis Pertamax Turbo, sementara yang diminta konsumen adalah Pertamax. Lantas, apa bedanya Pertamax Turbo dengan Pertamax?
Berita terpopuler lain adalah soal kasus harian Covid-19 di Indonesia yang kini menembus angka 1.000. Lonjakan kasus ini terjadi selama beberapa hari terakhir menyebabkan kekhawatiran masyarakat.
Terakhir soal video viral ajakan isi bensin dengan nominal ganjil, karena dengan nominal genap disebut akan dicurangi. Pertamina pun membantah informasi tersebut.
Berikut berita terpopuler Tren hingga Sabtu (18/6/2022):
Unggahan video yang memperlihatkan keributan antara petugas dan konsumen SPBU Sektor 9 Bintaro, Tangerang Selatan viral di media sosial.
Dalam video tersebut tampak seorang konsumen marah-marah dengan mengajak seorang petugas SPBU untuk berkelahi.
Para petugas SPBU yang lain kemudian melerai dengan menghalangi konsumen tersebut untuk melakukan pukulan, sehingga perkelahian tidak terjadi.
Sebuah video yang memperlihatkan keributan antara konsumen dan petugas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di kawasan Bintaro viral di media sosial.
Dinarasikan bahwa penyebab keributan lantaran kesalahan dalam pengisian bahan bakar. Sehingga, konsumen tersebut meminta ganti rugi dengan menguras dan memperbaiki mesin mobil terkait.
Apa bedanya Pertamax dan Pertamax Turbo?
Kasus infeksi Covid-19 di Indonesia kian merangkak naik dalam beberapa minggu terakhir. Terhitung 7 Juni 2022, Indonesia konsisten melaporkan kasus harian Covid-19 di atas angka 500.
Bahkan, pada 15 Juni lalu, kasus harian dilaporkan menyentuh angka seribu, tepatnya 1.242 kasus.
Merujuk data Satgas Penanganan Covid-19, per 16 Juni 2022, infeksi harian bertambah 1.173 kasus yang berasal dari 26 provinsi.
Sebuah video viral di media sosial bernarasikan ajakan mengisi bensin atau BBM menggunakan nominal ganjil agar tak dicurangi jika mengisi nominal genap.
Pengunggah menyarankan agar mengisi bensin menggunakan angka depan nominal ganjil seperti Rp 11.000, Rp 21.000, Rp 51.000, Rp 53.000 dan Rp 57.000.
“Aturan#1751. Jangan isi bensin dengan angka genap usahakan ganjil, contoh 11K, 21k, 51k, 53k, 57k,” tulisnya.
Benarkah demikian? berikut penjelasan Pertamina:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.