KOMPAS.com - Bencana alam berupa abrasi air laut terjadi di kompleks Tugu I'am Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara, Rabu (15/6/2022) pukul 14.20 WITA.
Bancana abrasi di Pantai Amurang ini mengakibatkan jembatan penghubung Pantai Boulevard yang aksesnya dari kelurahan Ranoiapo, Uwuran Satu menuju ke Kelurahan Lewet, Bitung, Ranomea, dan Pondang ambruk.
Tak hanya itu, sejumlah bangunan juga ikut ambles dan hanyut oleh air laut. Peristiwa amblesnya belasan rumah tersebut sempat menjadi tontonan warga sekitar.
Beberapa dari mereka merekam peristiwa itu dan membagikannya di media sosial.
Berikut Kompas.com merangkum fakta-fakta bencana abrasi yang terjadi di Pantau Amurang:
Dalam video yang beredar di media sosial, sejumlah bangunan tampak ambles dan terseret air laut akibat dari bencara abrasi yang terjadi.
Dilansir dari laman BNPB, data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Kamis (16/6/2022) pukul 02.23 WIB mencatat puluhan rumah dan bangunan lainnya mengalami kerusakan berat akibat bencana abrasi tersebut.
Sebanyak 31 unit rumah rusak berat, 1 unit jembatan mengalami kerusakan berat, 5 unit cottage, 1 unit cafe, dan kawasan destinasi wisata juga terdampak.
BNPB akan terus melaporkan kondisi terkini terkait dampak akibat abrasi air laut Pantai Amurang.
Baca juga: Update Bencana Abrasi di Pantai Amurang: Puluhan Bangunan Terdampak, 269 Jiwa Mengungsi
Pusdalops BNPB mencatat, sebanyak 69 KK/266 jiwa harus mengungsi akibat bencana abrasi yang terjadi di sekitar Pantai Amurang. Mereka yang terdampak merupakan warga Kelurahan Bitung dan Kelurahan Uwuran Satu.
Ratusan pengungsi itu saat ini tinggal di Posko Tanggap Darurat yang didirikan oleh BPBD Kabupaten Minahasa Selatan dan pemerintah setempat.
Terdapat dua posko yang dibangun. Kedua posko tersebut berlokasi di Kantor Kelurahan Lewet dan Kelurahan Uwuran.
Dikutip dari Kompas.com, Bupati Minsel Franky Wongkar mengatakan bahwa bencana alam tersebut tidak memakan korban jiwa.
"Korban jiwa dan luka-luka nihil. Hanya kerugian materil," ujarnya.
BNPB juga melaporkan belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Namun, dapat dipastikan bahwa kerugian materiil dialami oleh koban yang terdampak.
Baca juga: Rincian Wilayah Berpotensi Diterjang Banjir Rob pada 11-23 Juni 2022