Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Kenaikan Kasus Covid-19, Epidemiolog: Indonesia Masih Pandemi

Kompas.com - 13/06/2022, 13:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia secara bertahap melonggarkan pembatasan masyarakat dengan Covid-19

Pelonggaran dilakukan setelah Covid-19 di Indonesia dinilai mulai dapat dikendalikan.

Dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) periode ini, seluruh daerah di Indonesia sudah berstatus level 1, kecuali Kabupaten Teluk Bintuni yang berada di level 2.

Dengan situasi yang dinilai semakin membaik, pemerintah berencana untuk mengakhiri PPKM di Indonesia.

Pemerintah sebelumnya juga telah mencabut mandat kewajiban memakai masker di luar ruangan. Namun, kewaspadaan harus tetap menjadi prioritas.

Baca juga: Transisi Endemi, Publik Bersedia Tetap Pakai Masker bila Covid-19 Memburuk

Covid-19 masih ada

Namun dalam beberapa pekan terakhir, terlihat adanya tren kenaikan kasus Covid-19. 

Selama sepekan terakhir, angka kasus infeksi berada di angka 500 kasus per hari.

Kondisi tersebut menandakan pandemi masih belum berakhir. Artinya, segala potensi lonjakan kasus infeksi masih tetap ada.

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, kelengahan bersama akan berakibat pada status pandemi di Indonesia semakin lama.

"Meskipun status kita ada perbaikan, tapi pandemi kan masih ada. Maka tidak boleh euforia," kata Dicky kepada Kompas.com, Minggu (12/6/2022).

"Selama dunia berstatus pandemi, maka harus hati-hati. Kalau tidak, target kita keluar dari situasi ini akan mundur," sambungnya.

Menurutnya, kemunculan subvarian BA.4, BA.5, serta potensi subvarian lain, sangat mungkin menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

Di sisi lain, cakupan vaksinasi dosis booster di Indonesia masih di bawah 50 persen.

Untuk itu, ia mendorong pemerintah untuk terus mengejar cakupan vaksinasi dosis ketiga, khususnya pada kelompok lansia dan komorbid.

Baca juga: Waspada Kenaikan Kasus Covid-19 di Tengah Penularan Subvarian Baru Omicron

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Tren
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Dampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara Ditutup 3 Jam

Tren
Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Puncak Hujan Meteor Lyrids 21-22 April 2024, Ini Cara Menyaksikannya

Tren
Mengenal Apa Itu 'Cloud Seeding', Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Mengenal Apa Itu "Cloud Seeding", Modifikasi Cuaca yang Dituding Picu Banjir di Dubai

Tren
Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Warganet Sebut Insentif Prakerja Gelombang 66 Naik Jadi Rp 700.000, Benarkah?

Tren
Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Kasus Pencurian dengan Cara Ganjal ATM Kembali Terjadi, Ketahui Cara Menghindarinya

Tren
Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Rusia Tarik Pasukan yang Duduki Azerbaijan Selama 3,5 Tahun Terakhir

Tren
PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

PVMBG: Waspadai Potensi Tsunami dari Erupsi Gunung Ruang

Tren
Apakah Hari Kartini 21 April 2024 Tanggal Merah?

Apakah Hari Kartini 21 April 2024 Tanggal Merah?

Tren
Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Status Naik Jadi Awas

Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Status Naik Jadi Awas

Tren
Ramai soal Efek Samping Obat Sakit Kepala Picu Anemia Aplastik, Perlukah Khawatir?

Ramai soal Efek Samping Obat Sakit Kepala Picu Anemia Aplastik, Perlukah Khawatir?

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Cuaca Ekstrem 18-19 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Cuaca Ekstrem 18-19 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Apa itu Rudal Balistik | Sekolah Muhammadiyah di Luar Negeri

[POPULER TREN] Apa itu Rudal Balistik | Sekolah Muhammadiyah di Luar Negeri

Tren
Benarkah Manusia Tidak Dapat Mendengar Suara Ketika di Ruang Angkasa?

Benarkah Manusia Tidak Dapat Mendengar Suara Ketika di Ruang Angkasa?

Tren
6 Potensi Manfaat Sayur Kubis bagi Kesehatan, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol Jahat

6 Potensi Manfaat Sayur Kubis bagi Kesehatan, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com