Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta soal Gigi Bungsu yang Tumbuh di Usia Dewasa

Kompas.com - 25/05/2022, 14:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gigi geraham bungsu yang sedang tumbuh seringkali menimbulkan masalah, salah satunya adalah munculnya rasa sakit dan nyeri yang luar biasa. 

Gigi bungsu adalah gigi geraham terakhir yang terletak paling belakang.

Gigi geraham bungsu umumnya tumbuh di usia remaja atau dewasa, yaitu sekitar usia 17–25 tahun.

Baca juga: Cara Meredakan Sakit Akibat Gigi Bungsu Tumbuh

Berikut 5 fakta yang perlu diketahui saat gigi geraham bungsu Anda tumbuh.

1. Apa itu gigi geraham bungsu

Dokter spesialis ortodontis di Difa OHC, drg. Adianti mengatakan, geraham bungsu adalah gigi geraham yang tumbuhnya paling akhir.

"Disebut wisdom tooth karena biasanya akan keluar di saat usia 18 tahun ke atas (bervariasi) di mana seharusnya seseorang sudah lebih wise (bijak)," ujar Adianti saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/5/2022).

Seperti gigi-gigi lain yang akan tumbuh, Adianti menambahkan, pasti ada rasa tidak nyaman atau nyeri pada sebagian orang.

Bahkan, rasa nyeri itu sampai membuat seseorang tidak bisa beraktivitas.

Terkait lokasinya, gigi bungsu atau gigi geraham ketig yang tumbuh di kedua sisi mulut, bagian rahang atas dan rahang bawah.

Jenis gigi ini biasanya tumbuh pada orang dewasa hingga berusia 21 tahun atau lebih.

2. Tanda-tanda tumbuh gigi geraham bungsu

Dilansir dari situs Rocky Mountain Periodontal, (4/6/2020), ada beberapa gejala tau tanda-tanda saat gigi geraham bungsu Anda akan tumbuh.

  • Iritasi pada gusi

Anda mungkin merasa sedikit iritasi dan melihat pembengkakan pada gusi di daerah di belakang gigi geraham kedua.

  • Sakit dan nyeri

Pertumbuhan gigi bungsu sering menyebabkan nyeri tumpul di dekat bagian belakang rahang yang bagi sebagian orang dapat berubah menjadi rasa sakit yang lebih sering dan lebih terasa.

  • Nyeri di area lain

Gigi bungsu terkadang memberi tekanan pada saraf dengan cara yang menyebabkan rasa sakit di sekitar rahang, mata, dan telinga.

  • Kemerahan

Gusi yang berada di atas gigi bungsu sebelum tumbuh dapat berubah menjadi merah atau merah muda gelap saat gigi mulai tumbuh.

  • Bintik putih kecil

Bintik putih kecil yang muncul di belakang gigi geraham kedua Anda adalah tanda yang jelas bahwa gigi bungsu Anda mulai tumbuh. Bintik putih sebenarnya adalah bagian atas gigi baru Anda yang menembus garis gusi.

Jika Anda merasakan gejala atau tanda-tanda seperti yang dijelaskan di atas, Anda perlu datang ke fasilitas kesehatan untuk melakukan rontgen gigi.

Secara khusus, sinar-X panoramik yang menangkap semua gigi dan rahang dalam satu gambar dapat mengungkapkan posisi gigi bungsu Anda dan jika gigi tersebut hampir tumbuh.

Dengan rontgen, Anda juga bisa mengetahui apakah gigi geraham bungsu Anda tumbuh ke arah yang baik atau berpotensi menabrak gigi depannya.

Baca juga: Gigi Bungsu

 

3. Hal yang diperhatikan

Dikutip dari Healthline, (8/12/2020), munculnya gigi bungsu akan membuat rasa nyeri ringan, dan gejala umum yang sudah disebutkan di atas.

Namun, Anda perlu waspada jika muncul gejala lain yang memerlukan evaluasi dokter gigi.

Gusi berdarah harus selalu dievaluasi oleh dokter gigi, terutama bila disertai dengan nyeri rahang dan pembengkakan gusi yang nyata.

Bahkan jika tidak ada masalah gigi bungsu, gusi berdarah yang terus-menerus menjadi perhatian, karena bisa mengindikasikan penyakit gusi.

Tanda-tanda yang mungkin mengindikasikan masalah gigi yang berpotensi serius meliputi:

  • Gigi longgar atau bergeser
  • Gusi surut
  • Luka di dalam mulutmu
  • Mulut kering terus-menerus
  • Sakit gigi
  • Sensitivitas gigi
  • Gigi retak atau patah
  • Kerusakan pada tambalan, mahkota, atau jembatan gusi atau pipi bengkak

4. Pengobatan saat gigi geraham bungsu tumbuh

Lantaran dapat menyebabkan rasa nyeri yang bisa mengganggu aktivitas harian, Adianti mengatakan, ada beberapa treatment untuk meredakan rasa nyeri.

"Kalau memang rasa enggak nyamannya sampai mengganggu aktivitas, boleh banget untuk minum analgesik," ujar Adianti.

Ia mengatakan, jika geraham bungsu tumbuhnya belum sempurna (belum semua bagian gigi keluar), biasanya ada bagian gusi yang terbuka dan berpotensi sisa makanan nyangkut di sana.

Dengan gejala yang tidak enak itu, beberapa orang abai pada spot gusi terbuka ini dan menyebabkan tidak dibersihkan dengan baik.

Hal ini berpotensi membuat gusi jadi meradang dan bengkak.

"Jadi kalau pun lagi enggak nyaman karena giginya mulai keluar, tetap harus disikat sampai bersih, dikumur-kumur, supaya sisa makanan yang terjebak tadi bisa keluar dan gusinya tetap bersih," lanjut dia.

Menurutnya, jika gusi sudah terlanjut bengkak, orang tersebut bisa mengonsultasikan ke dokter untuk resep obat yang cocok.

"Kalau sudah bengkak, silakan konsul ke dokter untuk diresepkan anti radang, anti inflamasi ataupun antibiotik. Kalau hanya nyeri saja, silakan minum analgesik (anti nyeri) yang dijual bebas dengan dosis sesuai yang tertera," imbuhnya.

 

5. Apakah perlu gigi geraham bungsu dicabut?

Sebagai informasi, cedera sementara pada jaringan gusi cukup menyebabkan pembengkakan dan nyeri.

Alasan utama gigi bungsu menimbulkan risiko sama sekali adalah karena mulut orang dewasa biasanya tidak memiliki ruang untuk empat geraham baru.

Akibatnya, gigi bungsu yang impaksi dapat masuk dengan sudut yang tidak normal dan mendorong gigi yang sudah ada. Hal ini bisa terjadi jauh sebelum gigi bungsu mencapai garis gusi.

Gigi bungsu yang impaksi mendorong akar gigi geraham yang berdekatan akan menyebabkan nyeri rahang dan berpotensi menyebabkan perubahan yang berbahaya pada kesejajaran gigi Anda. Gigi impaksi biasanya membutuhkan penanganan lebih lanjut.

Ada sedikit bukti uji klinis untuk mendukung pencabutan gigi bungsu yang bebas penyakit dan impaksi tanpa gejala.

Sebuah laporan tahun 2020 di Cochrane Database of Systematic Review menyatakan bahwa mungkin ada hubungan kecil dengan gigi bungsu yang impaksi tanpa gejala dan penyakit gusi serta pengeroposan tulang pada geraham kedua, tetapi buktinya tidak berkualitas tinggi.

Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa keputusan untuk mencabut gigi bungsu dalam situasi ini terletak pada keinginan pasien dan keahlian dokter gigi.

Selain itu, para peneliti menyarankan jika gigi bungsu dibiarkan pada tempatnya, mereka harus diperiksa oleh dokter gigi secara teratur untuk mencegah masalah di kemudian hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com