Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 25 Mei: Korut Klaim Sukses Kendalikan Covid-19

Kompas.com - 25/05/2022, 11:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Secara bertahap, dunia kini telah mulai beralih dari pandemi menuju endemi Covid-19.

Ini terjadi setelah sebagian besar negara mengumumkan kesiapannya dalam hidup berdampingan dengan virus corona.

Kendati demikian, kasus infeksi Covid-19 masih terus dilaporkan.

Berdasarkan catatan Worldometer, kasus virus corona secara global hingga Rabu (25/5/2022) adalah sebagai berikut:

  • Kasus positif: 528.720.997
  • Meninggal: 6.303.284
  • Sembuh: 499.147.630

Sementara kasus aktif secara global mencapai 23.270.083 dengan rincian 23.232.009 dalam kondisi ringan dan 37.984 di antaranya kritis.

Di Indonesia, situasi pandemi Covid-19 juga terus membaik dengan angka kasus harian konsisten di bawah 500.

Pada periode Selasa (24/5/2022), 345 kasus baru dilaporkan sehingga total keseluruhan kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 6.053.109 dengan 156.548 kematian.

Berikut perkembangan terbaru seputar Covid-19 di berbagai penjuru dunia:

Baca juga: Satgas Covid-19 Banten: Ibu-ibu Masih Betah Pakai Masker, Ngirit Lipstik

Klaim Covid-19 terkendali di Korut

Korea Utara mengatakan, tak ada kematian baru di antara pasien demam di negara itu pada Senin (23/5/2022).

Ini merupakan hari pertama dalam dua minggu mereka tidak melaporkan kematian, sehingga membangkitkan optimisme bahwa pandemi Covid-19 mengalami tren penurunan.

Korea Utara mengklaim, pihaknya berhasil dalam membendung penyebaran virus.

Tambahan 134.510 kasus baru juga menandai penurunan selama tiga hari berturut-turut di bawah 200.000, dikutip dari Channel News Asia.

Namun, banyak yang meyakini bahwa hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pasokan pengujian. Korea Utara bahkan belum mengonfirmasi jumlah total orang yang dites positif Covid-19.

Mereka selama ini hanya melaporkan jumlah orang dengan gejala demam.

Jumlah total kasus tersebut, yang dihitung sejak akhir April, naik menjadi 2,95 juta, sementara jumlah kematian mencapai 68 orang.

Baca juga: “Polos”, Kim Jong Un Kubur Mentornya di Tengah Krisis Covid-19 Korea Utara

Jerman rekomendasikan satu dosis vaksin untuk anak

Panel penasehat vaksin Jerman pada Selasa mengatakan, satu suntikan Covid-19 sudah cukup untuk anak berusia lima hingga 11 tahun yang sehat.

Ini dikarenakan kebanyakan dari anak-anak telah mengalami infeksi, baik diketahui maupun tidak terdeteksi.

Pandangan oleh panel dari 18 orang yang ditunjuk yang dikenal sebagai STIKO kontras dengan persetujuan oleh regulator Uni Eropa untuk rejimen dua suntikan dalam kelompok usia tersebut.

"Untuk anak-anak, kita harus berasumsi bahwa tingkat penyebaran infeksi adalah yang tertinggi. Itu sebabnya masuk akal untuk memberikan hanya satu vaksinasi," kata anggota panel STIKO Martin Terhardt dalam jumpa pers.

Diperkirakan 77,5 persen anak berusia lima hingga 11 tahun di Jerman telah memperoleh kekebalan terhadap virus baik melalui infeksi yang diketahui dan tidak terdeteksi atau melalui vaksinasi.

STIKO mengatakan produk yang disukai adalah versi pediatrik dari BioNTech dan Comirnaty Pfizer, tetapi suntikan Moderna adalah pilihan lain untuk mereka yang berusia enam tahun ke atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Tren
Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com