Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Nikko, Bocah yang Jualan Koran di Lampu Merah Semarang

Kompas.com - 25/05/2022, 10:45 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

4 hari tidak berjualan karena sakit

Mulanya, dirinya tidak pernah merekam aksi Nikko. Namun, dorongan rasa ingin tahu, membuat Andry merekam Nikko untuk disimpan sendiri.

Waktu berjalan, Andry dan Nikko pun semakin dekat. Namun suatu hari, Nikko tiba-tiba tak terlihat di sekitar lampu lalu lintas Pandanaran, tempat ia menjajakan koran.

Rasa rindu pun membuat Andry mengunggah video bersama Nikko, lengkap dengan keterangan sebagai berikut.

"Wes 4 hari awak mu gak ketok maneh nik, biasane selalu full senyum marani bis ku, mugo sehat selalu ya nik."

(Sudah 4 hari dirimu tidak kelihatan Nik, biasanya selalu full senyum mendekati busku, Semoga sehat selalu ya, Nik.)

"Kemarin (25/3/2022) itu saya upload karena seminggu Nikko nggak berangkat. Cuma saya kangen, ternyata dia sakit," tutur Andry.

@sayaceper12 angel kandani tenan Iki bocah ???? #fyp #fyp? #semarang #semarangstory #foryou #pejuangrupiah ? suara asli - ceper fullsenyum

Tidak bersekolah

Meski masih belia, Nikko sudah merasakan kerasnya hidup. Ia juga tidak menempuh bangku pendidikan seperti anak-anak sebayanya.

Andry bercerita, sejak usia satu tahun Nikko ditinggal oleh sang ibu. Ia pun hidup bersama sang ayah, dan berjualan koran untuk menyambung hidup.

Sementara ayahnya, seorang pekerja serabutan yang terkadang menemani Nikko berjualan.

"Nggak sekolah dia. Umur satu tahun dia ditinggal sama ibunya, ceritanya cuma gitu. Akhirnya dia jualan koran untuk biaya hidup, untuk makan," kata Andry.

Melihat Nikko yang berjualan koran di usia masih sangat kecil, beberapa warganet bahkan berpendapat bahwa ia korban eksploitasi anak oleh orang tuanya.

Namun, pendapat tersebut ditepis oleh Nikko sendiri yang menyerukan bahwa berjualan koran adalah keinginannya.

"Nggak (paksaan), saya juga pernah ketemu bapaknya kan. Banyak itu yang komen itu dieksploitasi itu dipaksa-paksa, akhirnya saya tanya sama bapak Nikko apakah maksa. Enggak katanya, Nikko mau sendiri," ujar Andry.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Andry Fatma Ristanto (@andryceper_superspeed)

Tinggal di ruko

Hidup berdua bersama sang ayah, Nikko tidak memiliki tempat tinggal tetap.

Namun Nikko dan ayahnya bertemu dengan orang baik yang menawarkan ruko untuk menjadi tempat tidur sementara.

"Dia tidurnya di ruko kosong tapi pemilik ruko baik hati juga, suruh tidur di dalam. Rukonya di Bubakan, Johar," cerita Andry.

Andry berniat mengunjungi Nikko di ruko tersebut. Sayangnya, keinginan itu belum bisa terpenuhi lantaran dirinya belum sempat.

"Saya kemarin mau ke situ, saya tahu tempatnya di situ, cuma nggak bisa masuk karena ada bongkaran, ramai di situ, jadi macet. Belum lihat tempat tidurnya Nikko, belum sempat," ujar Andry.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com