Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hewan-hewan Terjelek di Dunia, Ada yang seperti Bola Lendir

Kompas.com - 23/05/2022, 11:00 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Meskipun terlihat botak, akan tetapi ada sekitar 100 rambut halus di tubuh mereka yang bertindak seperti kumis untuk membantu merasakan apa yang ada di sekitar mereka.

Uniknya, tikus mol telanjang termasuk hewan pengerat yang memiliki umur paling lama, mereka bisa hidup selama hampir 30 tahun.

Baca juga: 10 Rekomendasi Tanaman Hias Indoor Beserta Manfaatnya

4. Monyet bekantan

Monyet bekantan mempunyai penampilan unik yang membuatnya dianggap jelek dengan memiliki bentuk hidung yang besar dan bulat.

Walaupun terlihat aneh, para ilmuan percaya jika bentuk hidung monyet bekantan jantan menjadi daya tarik bagi betina dan dapat mengintimidasi pejantan lain.

Semakin besar hidung monyet bekantan jantan maka akan semakin menarik bagi monyet bekantan betina.

Selain itu, monyet ini diketahui sebagai perenang yang handal, berkat kaki dan tangan mereka yang berselaput.

5. Babi hutan

Babi hutan yang memiliki bentuk kaki aneh akibat kelainan genetik di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Babi hutan yang memiliki bentuk kaki aneh akibat kelainan genetik di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Sebagai anggota liar dari keluarga spesies babi, babi hutan memiliki ciri khas berupa taring menonjol dari mulut, lekukan seperti kutil di wajah, dan rambut yang menyerupai popok di bagian belakang.

Tubuh babi hutan ditutupi oleh bulu dan mempunyai bentuk kepala besar yang tidak proporsional dengan adanya kutil.

Meskipun penampilannya terkesan jauh dari kata indah, namun karakteristik fisik tersebut membuanya dapat beradaptasi dengan baik di habitat sabana dan padang rumput.

6. Tikus mondok berhidung bintang

Tikus mondok ini merupakan hewan yang memiliki bentuk hidung paling aneh di dunia binatang.

Dengan menggunakan hidung yang aneh tersebut, dapat membantu tikut mondok untuk menentukan arah ketika bergerak di bawah tanah.

Hidung tersebut memiliki lebih dari 25.000 reseptor sensorik, sehingga menjadikannya sebagai hidung paling senditif di seluruh dunia hewan.

7. Aye-aye

Aye-aye adalah primata yang aktif di malam hari dan hanya dapat ditemukan di Madagasar.

Hewan ini memiliki bentuk yang tidak biasa, seperti memiliki telinga yang besar, bertubuh kurus, memiliki jari tengah yang panjang.

Aye-aye akan terlihat seperti penyihir jika dilihat ketika sedang mencabut serangga dan belatung dari batang pohon penggunakan jari tengahnya yang panjang.

Namun, hewan ini terancam punah karena hilangnya habitat serta adanya perburuan. Pada 2016, aye-aye termasuk ke dalam daftar primata paling terancam punah.

8. Monkfish

Meskipun berpenampilan jelek dan tidak menggugah selera, siapa sangka jika monkfish merupakan makanan yang lezat.

Dahulu orang-orang tidak mau memakannya karena bentuknya yang jelek, akan tetapi para koki menyadari jika penampilannya menipu dan kini olahan monkfish muncul di menu semua jenis restoran mewah.

Ikan monkfish memiliki kulit berbintik denan gigi dengan kepala yang dipenuhi gigi berbentuk silet, tidak hanya terlihat jelek, mereka juga terlihat sangat jahat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Jenis Obat Potensial Tingkatkan Risiko Anemia Aplastik, Tak Boleh Dipakai Sembarangan

7 Jenis Obat Potensial Tingkatkan Risiko Anemia Aplastik, Tak Boleh Dipakai Sembarangan

Tren
Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Resmi, Ada 26.319 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kementerian PUPR 2024

Tren
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Selidiki Dugaan Pencatutan Nama oleh Kumba Digdowiseiso

Tren
Kenali Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Air Kelapa

Kenali Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Air Kelapa

Tren
Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Tren
Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Tren
Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Tren
Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Tren
5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com