Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Diabetes Bisa Menyerang Remaja?

Kompas.com - 17/05/2022, 13:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah twit di media sosial Twitter mengeluhkan penyakit diabetes yang diderita oleh siswa kelas 1 Sekolah Menegah Atas (SMA).

Twit tersebut diunggah oleh akun @m*******ry. Dalam twit tersebut, ia mengatakan bahwa anak dari rekan orang tuanya mengidap penyakit diabetes dan tengah dirawat di Intensive Care Unit (ICU).

"Diabetes enggak pandang umur emang ya," tulisnya.

Lantas, apakah diabetes bisa menyerang remaja?

Baca juga: Pantangan Menu Lebaran bagi Penderita Diabetes

Penjelasan dokter

Dokter sekaligus direktur RSU PKU Muhammadiyah Prambanan dr. Dien Kalbu Ady mengatakan bahwa penyakit diabetes bisa dialami oleh siapa saja, baik tua maupun muda.

"Remaja juga bisa memiliki diabetes," terangnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/5/2022).

Bahkan, angka kejadian diabetes pada remaja di Indonesia meningkat hingga lebih dari 1.000 kasus atau meningkat 7 kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun ini.

Pada dasarnya, diabetes merupakan penyakit yang disebabkan oleh terganggunya produksi hormon insulin di pankreas.

Akibatnya, terjadi penumpukan gula darah yang menyebabkan diabetes.

Hormon insulin ini dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu sel-sel, jaringan, dan organ tubuh mengolah glukosa atau gula darah sebagai sumber energi.

Baca juga: Adakah Gejala Diabetes yang Muncul di Kaki dan di Mata?

Penyebab diabetes pada remaja

Penyebab diabetes pada remaja dibedakan menjadi dua tipe, yakni:

  • Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 merupakan tipe diabetes yang lebih sering terjadi pada remaja.

"Keadaan ini disebabkan oleh kerusakan sel β pankreas baik oleh proses autoimun maupun idiopatik," kata Dien.

Remaja yang menderita diabetes tipe 1 hanya menghasilkan insulin dalam jumlah sedikit atau tidak sama sekali. Kondisi ini bisa menyebabkan kadar gula darah meningkat dan merusak organ serta jaringan tubuh.

"Hingga saat ini, penyebab pasti terjadinya diabetes tipe 1 pada remaja belum diketahui. Namun, remaja bisa rentan terkena diabetes tipe 1 apabila ia memiliki faktor risiko," jelas Dien.

Adapun faktor risiko yang dimaksud, di antaranya:

  1. Genetik atau keturunan, misalnya memiliki riwayat diabetes tipe 1 dalam keluarga
  2. Riwayat infeksi virus
  3. Pola makan kurang sehat, misalnya sering mengonsumsi makanan atau minuman yang manis, seperti permen, es krim, jus buah kemasan, atau buah kering, dan lain-lain.

Baca juga: 7 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan: Mencegah Diabetes dan Kolesterol

  • Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin atau kondisi ketika sel-sel tubuh kesulitan menggunakan insulin untuk memanfaatkan gula darah sebagai energi.

"Pada kasus tertentu, diabetes tipe 2 juga bisa terjadi akibat berkurangnya produksi insulin. Karena terjadinya gangguan tersebut, kadar gula darah dapat meningkat," ungkap Dien.

Terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan remaja rentan terkena diabetes tipe 2, yaitu:

  1. Memiliki orang tua atau saudara dengan riwayat penyakit diabetes
  2. Berat badan berlebih atau obesitas
  3. Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis dan siap saji
  4. Kurang aktif bergerak atau jarang olahraga
  5. Merokok
  6. Mengonsumsi minuman beralkohol

Baca juga: Tips Berpuasa untuk Penderita Diabetes, Apa Saja?

Menimbulkan penyakit komplikasi

Menurut Dien, ada perbedaan karakteristik diabetes antara remaja dan usia lanjut.

"Diabetes pada remaja cenderung cepat memunculkan komplikasi penyakit seperti jantung, ginjal, dan mata," ujar Dien.

Oleh karena itu, pengobatan diabetes pada remaja juga lebih sulit dan kompleks.

Pada diabetes yang menyerang remaja, metformin tidak menghasilkan pengaruh baik selama pengobatan. Berbeda pada diabetes yang menyerang usia lanjut.

Diabetes pada usia lanjut kerap menggunakan metformin sebagai penanganan pertamanya.

"Sayang sekali di saat-saat masa tubuh sedang produktif, remaja malah harus mengonsumsi obat-obatan dan membatasi aktivitasnya demi mengontrol gula darah agar tidak berlebih," pungkas Dien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com