Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semut Paling Mematikan di Dunia, Beberapa Bisa Membunuh Manusia

Kompas.com - 16/05/2022, 07:05 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semut merupakan serangga yang termasuk dalam ordo hymenoptera bersama dengan lebah dan tawon.

Sejak 140 juta tahun yang lalu semut telah mengalami evolusi dari yang semula mirip tawon hingga sekarang sudah menjadi 12.500 jenis semut yang telah diklasifikasikan.

Semut hidup dalam koloni yang terorganisir dan terdiri dari jutaan individu. Selain itu, serangga ini merupakan serangga teritorial yang dapat mempertahankan diri dengan cara menyengat atau menggigit.

Dilansir dari situs penerbitan geografi terbesar, World Atlas, peneliti telah merilis jenis semut-semut paling mematikan di dunia.

Semut-semut mematikan tersebut memiliki gigitan atau sengatan yang dapat memberikan targetnya rasa sakit luar biasa. Bahkan semut bulldog telah menyebabkan tiga kematian sejak 1988.

Hal tersebut membuat semut bulldog tercatat sebagai semut yang paling berbahaya oleh Guinness World Record.

Lantas, apa saja jenis semut-semut yang paling mematikan di dunia?

Baca juga: Hewan-hewan di Kebun Binatang Ukraina Mati Bunuh Diri, Bagaimana Penjelasan Ahli?

Semut-semut paling mematikan di dunia

Berikut ini adalah daftar tujuh semut paling mematikan di dunia yang dilansir dari laman World Atlas:

1. Semut bulldog

Semut bulldog atau myrmecia berada di peringkat pertama sebagai semut paling mematikan di dunia karena setiap sengatannya mengandung racun.

Semut yang memiliki ukuran sangat besar ini memiliki 93 spesies yang kebanyakan ditemukan di Australia.

Sebagian besar spesies semut bulldog memiliki warna oranye terang atau merah di perut atau kepalanya, serta memiliki rahang panjang yang ramping dan mata yang besar.

Semut bulldog disebut sebagai semut yang paling berbahaya karena sudah menyebabkan tiga kematian manusia.

Baca juga: 6 Burung Tercepat di Udara

2. Semut peluru

Semut peluru atau paraponera clavata memiliki sengatan yang nilai rasa sakitnya berada di puncak indeks rasa sakit akibat sengatan.

Sengatan semut peluru menyebabkan gelombang rasa sakit yang berdenyut dan terbakar, serta dapat berlangsung selama 24 jam.

Jika terkena sengatannya, korban dapat menderita gejala seperti takikardia, edema, limfadenopati, dan adanya darah segar di tinja korban.

Walaupun bukan semut yang agresif, namun semut peluru dapat menjadi ganas saat mempertahankan sarang.

Semut peluru tersebar di seluruh Amerika Selatan dan Tengah, khususnya di wilayah neotropis basah.

Baca juga: 12 Cara Mudah dan Ampuh Mengusir Semut di Rumah

Semut yang berjalan berbaris mengikuti jejak kimia feromon pixabay.com Semut yang berjalan berbaris mengikuti jejak kimia feromon

3. Semut tentara

Semut tentara adalah semut predator yang cukup agresif, sehingga membahayakan bagi manusia.

Semut ini tidak memiliki sarang permanen, mereka cenderung bermigrasi dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari makan.

Sebagian besar semut biasanya mengirim beberapa individu untuk mencari makanan, tetapi semut tentara mengirim kelompok pengumpul tanpa pemimpin yang akan menyerbu mangsanya.

Seluruh koloni semut tentara dapat memakan lebih dari 500.000 hewan mangsa per hari.

Baca juga: 10 Ikan Tercepat di Laut, Apa Saja?

4. Semut api

Semut api adalah nama dari 200 lebih spesies semut yang termasuk dalam genus solenopsis,

Semut api dikenal karena memberikan sengatan yang paling menyakitkan dari semua jenis semut, karena dapat menimbulkan sensasi terbakar dan gatal-gatal.

Selain itu, luka akibat sengatan semut api akan menimbulkan benjolan yang disertai dengan iritasi dan rasa sakit lebih lanjut.

Jika benjolan tersebut tidak kempes selama 36 jam maka akan berkembang menjadi pustula dan jika digaruk dapat menimbulkan infeksi.

Baca juga: Negara Ini Tak Dihuni Nyamuk Sama Sekali, Apa Penyebabnya?

5. Semut florida

Semut florida termasuk kedalam genus pogonomyrmex yang berasal dari gurun di Amerika Selatan, Tengah dan Utara.

Semut yang juga memiliki 22 spesies tersebut sebenarnya tidak agresif, namun ketika terpojok semut florida akan melakukan sengatan.

Sengatan yang dihasilkan pun termasuk salah satu yang menakutkan, dengan membuat rasa sakit yang dapat berlangsung lama disertai pembengkakan.

Baca juga: Cara Mengusir Semut dari Toples Gula

6. Semut pohon hijau

Semut pohon hijau juga dapat disebut sebagai semut rangrang dan sering dijumpai di kawasan Asia tropis dan Australia.

Semut ini membuat sarangnya di pohon dengan menjahit daun pohon untuk dijadikan tempat berkoloni.

Meskipun tidak menyengat, akan tetapi jika semut pohon hijau menggigit maka gigitannya akan terasa menyakitkan.

Semut ini juga sering dikonsumsi oleh manusia, karena termasuk sumber asam lemak dan protein yang bermanfaat untuk menyembuhkan infeksi perut.

Baca juga: Sejumlah Alasan Mengapa Anda Lebih Disukai Nyamuk daripada Orang Lain

Koloni semut api yang menciptakan rakit untuk mengapung akibat Badai HarveyJason Fochtman/Houston Chronicle Koloni semut api yang menciptakan rakit untuk mengapung akibat Badai Harvey

7. Semut kuda poni

Semut kuda poni atau sering dikenal sebagai semut hijau merupakan semut yang paling menakutkan di planet ini dan umumnya ditemukan di Australia.

Penampilan warna semut kuda poni bervariasi, dari warna ungu hingga warna hijau.

Semut ini memiliki sengatan yang sangat kuat dan dapat menyebabkan rasa yang sangat menyakitkan.

Hal terebut dikarekan di dalam sengatannya terdapat racun yang cukup unntuk menyebabkan syok anafilakses pada korbannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com