Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Wisatawan Jatuh di Kenjeran Park, Ini Respons Menparekraf

Kompas.com - 10/05/2022, 18:45 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ambrolnya perosotan di wahana kolam renang Kenjeran Park (Kenpark) Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (7/5/2022).

Kejadian ambrolnya perosotan dengan tinggi 10 meter tersebut menyebabkan 16 orang pengunjung menjadi korban.

Insiden tersebut mendapat perhatian dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

Akibatnya, ia secara tegas meminta pengelola destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif memperkuat faktor-faktor kebersihan, kesehatan, keamanan, dan keberlanjutan lingkungan (CHSE).

Selain CHSE, pihak pengelola juga harus melakukan pengawasan guna memberikan kemanan dan kenyamanan bagi wisatawan dan masyarakat.

"Pertama-tama saya menyampaikan keprihatinan dan simpati yang mendalam kepada korban. Penguatan aspek-aspek CHSE ini merupakan hal yang penting untuk dapat diperhatikan pengelola destinasi maupun sentra ekonomi kreatif," katanya, dikutip dari laman Kemenparekraf, Senin (9/5/2022).

Baca juga: Update dan Kronologi Ambrolnya Perosotan di Kenjeran Park Surabaya

Ancam tutup destinasi wisata yang tak aman

Sandiaga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan segan untuk menutup destinasi wisata maupun sentra ekonomi kreatif yang tidak memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengunjung.

Hal tersebut disampaikan Sandiaga agar kejadian ambrolnya perosotan di Kenpark tidak terulang lagi di tempat lain.

"Saat ini tim Kemenparekraf terus melakukan monitoring dan evaluasi. Dan kami mengingatkan semua pihak terutama lintas Kementerian/lembaga dan juga di level pemerintah daerah dan masyarakat secara umumnya agar kejadian ini tidak akan terulang lagi di destinasi wisata manapun ke depan," kata Sandiaga.

Kemenparekraf saat ini sedang mempersiapkan surat edaran untuk memperkuat kembali aspek-aspek standar layanan wisatawan berbasis CHSE.

Nantinya, surat edaran ini akan di-review oleh seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Yang terjadi di Kenjeran Park tentunya adalah aspek (CHSE) yang belum diterapkan secara ketat dan disiplin. Jadi kami akan mengeluarkan surat edaran untuk setiap pengelola destinasi wisata untuk memastikan, melakukan inspeksi ulang CHSE. Terutama jika ada aspek-aspek teknis yang (selama ini) tidak terlalu diperhatikan," kata Sandiaga.

Baca juga: Peristiwa Perosotan Ambrol, Sandiaga Anggap Kenjeran Park Belum Terapkan CHSE

Kronologi kejadian ambrolnya perosotan

Kejadian ambrolnya perostoan wahana kolam renang di Kenpark terjadi pada Sabtu (7/5/2022) pukul 13.30 WIB.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Ridwan Mubarun mengatakan, kejadian bermula saat para pengunjung menggunakan fasilitas perosotan.

Dari keterangan petugas keamanan Kenpark, ambrolnya perosotan dikarenakan banyaknya pengunjung yang mengakses perosotan tersebut.

"Keterangan dari pada petugas keamanan bahwasannya untuk kejadian, terjadi ketika sebagian sambungan perosotan air tersebut tiba-tiba ambrol jatuh ke bawah pada saat banyaknya pengunjung yang bermain di wahana tersebut," kata Ridwan, dikutip dari Kompas.com, (7/5/2022).

Selain itu, pihak BPBD menduga sambungan perosotan yang sudah lapuk juga membuat perosotan setinggil 10 meter tersebut ambrol.

Ridwan menyebut, jika setelah kejadian tersebut para korban yang berjumlah 16 orang sudah mendapatkan perawatan medis.

"Keseluruhan korban langsung dirujuk ke RS Soewandhie dan RS Soetomo, kini TKP langsung dilakukan penutupan, khususnya area wahana air Kenpark, untuk keperluan olah TKP dari pihak kepolisian," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com