Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal 4 Hari Lagi, Begini Cara Lapor SPT Tahunan 2022

Kompas.com - 27/03/2022, 11:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bagi seluruh pihak yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atau yang berstatus Wajib Pajak diharuskan melaporkan SPT Tahunan ke kantor pajak.

Adapun pelaporan bisa dilakukan secara online ataupun offline.

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan, batas pelaporan SPT adalah tanggal 31 Maret untuk Wajib Pajak Orang Pribadi, serta 30 April untuk Wajib Pajak Badan.

Mengingat batas pelaporan SPT tinggal beberapa hari lagi, sebaiknya masyarakat segera melaporkan SPT-nya.

Berikut ini cara untuk melaporkan SPT Tahunan 2022.

Baca juga: Berapa Penghasilan yang Kena Pajak dan Berapa Besarannya?

Cara lapor SPT Tahunan 2022

Melaporkan SPT tahunan secara online bisa dilakukan dengan masuk e-filling melalui website DJP Online yakni melalui https://djponline.pajak.go.id

Untuk bisa melaporkan SPT tahunan melalui e-filling, maka Wajib Pajak harus memiliki EFIN (Electronic Filling Identification Number).

EFIN bisa didapatkan dengan mengurus penerbitan EFIN ke Kantor Pelayanan Pajak (KPPP) atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP).

Untuk pembayar pajak orang pribadi, permohonan aktivasi EFIN harus dilakukan sendiri oleh yang bersangkutan dan tidak diperbolehkan untuk dikuasakan kepada pihak lain.

Sedangkan untuk pembayar pajak badan, permohonan aktivasi EFIN dilakukan oleh pengurus yang ditunjuk untuk mewakili badan dalam rangka melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

Selanjutnya jika EFIN sudah didapatkan maka cara untuk melaporkan SPT Tahunan melalui e-filling sebagaimana dikutip dari laman Kemenkeu yakni sebagai berikut:

  1. Daftarkan diri dan buat akun pada layanan pajak online di laman DJP Online.
  2. Masukkan NPWP dan kode EFIN, kemudian ketikkan kode keamanan yang tertera di laman tersebut.
  3. Terakhir, klik "Verifikasi". Sistem akan secara otomatis mengirimkan identitas pengguna yaitu NPWP, password, dan link aktivasi melalui email yang telah didaftarkan.
  4. Klik link aktivasi tersebut. Setelah akun diaktifkan, login kembali ke laman DJP Online dengan NPWP dan password yang sudah diberikan.
  5. Pilih "Buat SPT". Isi SPT dengan mengikuti panduan yang diberikan oleh sistem.
  6. Apabila SPT sudah dibuat, sistem akan menampilkan ringkasan SPT Anda.
  7. Sebelum Anda bisa mengirim SPT tersebut, periksa kode verifikasi yang dikirimkan ke alamat email Anda.
  8. Masukkan kode verifikasi tersebut, lalu klik “kirim SPT”.
  9. Proses lapor SPT Tahunan melalui e-filing sudah selesai.

Sebagai informasi, layanan pajak online dapat diakses kapan dan di mana pun, sehingga penyampaian SPT dapat dilakukan setiap saat selama 24 jam.

Baca juga: Perlukah Lapor Hibah dan Warisan di SPT Tahunan?

Sanksi jika tak laporkan SPT

Wajib Pajak yang belum melaporkan SPT tahunannya hingga batas waktu pelaporan yang ditentukan, maka akan mendapatkan surat pemberitahuan.

Pemberitahuan tersebut berisi teguran dan kewajiban untuk mengurus pajaknya, termasuk ketentuan denda yang dikenakan.

Menurut Pasal 7 Ayat 1 UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), sanksi administrasi bagi mereka yang terlambat melaporkan SPT-nya adalah akan dikenakan denda.

Adapun denda yang diberikan yakni sebesar Rp 100.000 untuk wajib pajak orang pribadi yang tak melaporkan SPT tahunan Pajak Penghasilannya.

Sedangkan untuk wajib pajak badan, denda pelanggaran sebesar Rp 1.000.000

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com