Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/03/2022, 08:26 WIB

KOMPAS.com - Sebuah video memperlihatkan sekelompok pesepeda yang disebut menolak saat diminta pindah dan memenuhi gerbong kereta, viral di media sosial, Minggu (13/3/2022). 

Dari video yang beredar tampak rombongan pesepeda beserta sejumlah sepeda memenuhi salah satu gerbong kereta. 

Mereka terlihat duduk berjajar dalam satu gerbong kereta, sementara sepeda yang telah dilipat diletakkan di depan kursi tempat mereka duduk.

Baca juga: Viral, Video Warga Berebut Minyak Goreng di Indomaret, Ini Faktanya

"Viral video yang memperlihatkan seorang security ketika memperingatkan bapak-bapak yang membawa sepeda untuk pindah ke gerbong belakang karena dapat mengganggu kenyamanan akibat sepeda-sepeda tersebut memenuhi sebagian jalan di dalam kereta.

Lokasi belum diketahui.," demikian keterangan dalam unggahan tersebut.

Dalam video, juga terdapat teks yang berbunyi:

"Pesepeda ga mau disuruh pindah ke gerbong belakang, padahal memenuhi jalan". 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Jakarta Siana (@jakartasiana)

Respons warganet

Sejumlah warganet merespons adanya unggahan video tersebut di media sosial Instagram. 

Beberapa menyebut, rombongan pesepeda itu dinilai arogan dan tidak mau diatur. 

"Orang kaya arogan gk di jalan gk di kereta," tulis salah satu akun.

"Gowes aja lu sampai rumah kalau gak mau diatur," tulis akun yang lain.

Baca juga: Viral, Video Bus PT Indofood Kehilangan Kendali dan Menabrak Pak Ogah di Semarang

 

Penjelasan PT KAI Commuter

Terkait beredarnya video tersebut, PT KAI Commuter membenarkan peristiwa itu terjadi di salah satu rangkaian kereta komuter yang mereka operasikan.

VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba menyebut kejadian itu berlangsung pada Minggu (13/3/2022) pagi di gerbong KRL Yogyakarta-Solo.

Anne mengatakan, rombongan pesepeda tersebut naik KRL dari Stasiun Yogyakarta.

"Petugas keamanan di KRL KA 7102 (Yogyakarta-Solo) pada Minggu Pagi 13 Maret 2022 mengajak sekelompok pengguna agar pindah ke kereta paling belakang untuk kenyamanan bersama," kata Anne dalam pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (14/3/2022).

Anne mengatakan petugas melakukan pengaturan ini agar perjalanan dengan KRL dapat lebih nyaman bagi seluruh pengguna, baik mereka yang membawa serta sepeda lipat, maupun pengguna lainnya.

Baca juga: Nias 2 Kali Diguncang Gempa, Ini Penjelasan BMKG Terkait Penyebabnya

Rombongan pesepeda diminta pindah

Awalnya, para penumpang dengan sepeda lipat itu berada di kereta 6, namun petugas mengarahkannya untuk pindah ke kereta paling belakang atau kereta 8.

"Petugas mengajak pindah ke kereta delapan agar sepeda dapat tertata dengan baik dan tidak banyak dilewati pengguna lain. Dengan berada di kereta paling belakang tentunya juga akan lebih nyaman bagi pengguna yang bepergian dalam rombongan," jelas dia.

Anne membantah bahwa rombongan pesepeda tersebut menolak saat akan diminta pindah dari gerbong kereta 6 ke gerbong 8. 

"Sebagian besar kelompok pengguna dengan sepeda tersebut bersedia untuk pindah ke kereta delapan, sementara yang lainnya kemudian duduk menyebar sehingga kenyamanan dan keleluasaan sesama pengguna terjaga," sebut Anne.

Anne menjelaskan, membawa sepeda lipat ke dalam perjalanan KRL memang diperbolehkan.

Namun petugas akan mengatur posisi mereka agar kenyamanan semua pengguna dapat terjamin.

"Upaya yang dilakukan petugas KA 7102 sebagaimana terlihat pada video yang beredar di media sosial dilakukan agar KRL bisa tetap selamat, aman, dan lancar," jelas Anne.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+