KOMPAS.com - Batuk merupakan gangguan kesehatan yang umum diderita oleh berbagai kalangan usia, mulai dari bayi hingga lansia.
Pada bayi, kondisi ini mudah terjadi akibat sistem kekebalan tubuhnya terhadap beragam virus dan bakteri belum terbentuk dengan sempurna.
Namun perlu diingat, batuk juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor lain selain virus dan bakteri.
Bagaimana cara menanganinya? Dan apa tanda batuk pada bayi sudah menunjukkan kondisi bahaya?
Ada beragam faktor yang bisa menyebabkan batuk. Namun pada anak-anak, batuk kerap dialami ketika mereka mengidap pilek.
Dilansir dari NHS, anak-anak sering batuk saat pilek karena lendir yang menetes di bagian belakang tenggorokan membuat gatal dan memicu batuk.
Meski terdengar menyedihkan ketika anak terus-terusan batuk, tapi batuk sesungguhnya adalah mekanisme tubuh yang membantu membersihkan dahak dari dada atau lendir yang ada di belakang tenggorokan.
Baca juga: Ini Alasan Mengapa Bayi yang Baru Lahir Menangis
Batuk yang terjadi pada anak ketika mereka tengah disuapi atau diberi minum bukanlah suatu tanda bahaya.
Begitu pula ketika anak batuk namun masih bisa makan, bernapas dengan normal, dan tidak ada mengi, itu juga batuk yang tidak perlu dikhawatirkan.
Akan tetapi jika batuk berlangsung dalam waktu lama, khususnya jika kondisi memburuk di malam hari atau setelah anak Anda berlarian, maka batuk yang terjadi bisa merupakan tanda penyakit asma.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.