KOMPAS.com - Invasi Rusia ke Ukraina masih menjadi pembicaraan dunia dalam beberapa pekan terakhir.
Akibat konflik ini, ratusan warga sipil menjadi korban, sementara 1,5 juta orang terpaksa melarikan diri dari Ukraina.
Rusia telah menginvasi Ukraina sejak 24 Fabruari 2022 dengan tujuan demiliterisasi. Serangan Rusia bahkan telah mencapai Kyiv, ibu kota Ukraina dan pusat perekonomian negara.
Kyiv sendiri adalah ibu kota negara yang sarat cerita sejarah. Kota ini adalah kota lama, sudah berdiri dari abad ke abad.
Baca juga: Satu Juta Warga Ukraina Mengungsi, ke Mana Saja Mereka dan Bagaimana Nasibnya?
Daerah ini diyakini telah ada sejak Periode Paleolitik Akhir (sekitar 40.000 hingga 15.000 tahun yang lalu).
Perkiraan ini didasari atas temuan arkeologis peralatan batu dan tulang, sisa-sisa tempat tinggal primitif yang dibangun dari kayu dan kulit, serta akumulasi besar tulang mammoth.
Sejak 3.000 SM, suku-suku Neolitik terlibat dalam pertanian dan peternakan, dikutip dari Britannica.
Penggalian demi penggalian terus mengungkap banyaknya artefak dari pemukiman yang berasal dari zaman Tembaga, Perunggu, dan Besi.
Baca juga: Mengapa Respons Dunia terhadap Konflik Rusia-Ukraina dan Palestina-Israel Berbeda?
Menurut legenda, Kyiv didirikan oleh tiga saudara legendaris Slavia yaitu Kyi, Scheck, Khoryv, serta saudara perempuan mereka, Lybed.
Legenda ini secara tidak langsung didukung oleh fakta bahwa nama kota itu dapat dipahami sebagai "Kyi" dalam bahasa Ukraina, dikutip dari Geohistory.
Namun, sejarawan lain percaya bahwa kota itu mungkin awalnya didirikan oleh orang-orang Turki, mungkin Magyar atau Khazar yang awalnya menamai kota itu dalam bahasa mereka sendiri sebagai "kui" dan "ev" yang berarti pemukiman tepi sungai.
Dari ke waktu, tetap terjadi perdebatan mengenai kapan waktu yang tepat kota Kyiv didirikan.
Yang pasti, kota itu baru mulai berkembang menjadi pusat kepentingan regional pada akhir abad ke-9. Saat itu, Kyiv menjadi ibu kota Rus dan pusat perdagangan.
Pada tahun 988, Pangeran Vladimir Agung memperkenalkan agama Kristen sebagai agama kerajaan.
Baca juga: Invasi Rusia, Didasari Ukraina yang Enggan Urungkan Niat Bergabung dengan NATO