Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alami Ledakan Nuklir, Kenapa Hiroshima-Nagasaki Bisa Dihuni, tapi Chernobyl Tidak?

Kompas.com - 07/03/2022, 09:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Bom atom Little Boy dan Fat Man

Bom atom Little Boy adalah bom berbahan bakar uranium yang menampung 140 pon (63,5 Kg) uranium dan beratnya hampir 10.000 pon (4.535 Kg).

Bom ini dijatuhkan oleh Enola Gay di Hiroshima pada 6 Agustus 1945.

Saat Little Boy meledak, awan panas membumbung hampir 2.000 kaki di atas Hiroshima. Ketika itulah sekitar dua pon uranium menyebabkan kerusakan besar.

Diperkirakan sebanyak 70.000 orang tewas seketika, dan hampir 70 persen bangunan di kota itu hancur.

Menurut laporan yang dihimpun, sekitar 1.900 penyintas, diyakini meninggal karena kanker yang disebabkan oleh pelepasan radiasi bom Little Boy.

Penderitaan Jepang belum berakhir, pada 9 Agustus 1945, bom berbentuk montok dan bulat "Fat Man" dijatuhkan di kota Nagasaki.

Fat Man mengandung sekitar 14 pon (6 Kg) plutonium dan melepaskan 21 kiloton kekuatan ledakan. Adapun hanya sekitar 2 pon (0,9 Kg) plutonium Fat Man yang mengalami fusi nuklir.

Diketahui, Fat Man meledak di sebuah lembah sehingga sebagian besar kota terlindung dari ledakan. Namun, sebanyak 45.000 sampai 70.000 orang diperkirakan meninggal dunia, dan 75.000 lainnya luka-luka.

Tidak seperti Hiroshima, tidak ada data tentang kematian akibat kanker yang disebabkan oleh paparan radiasi bom.

Baca juga: Enola Gay dan Bocks Car, Pesawat yang Jatuhkan Bom di Hiroshima dan Nagasaki

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com