KOMPAS.com - Hari Raya Nyepi 2022 akan jatuh pada 3 Maret 2022. Hari raya ini sangat penting bagi Umat Hindu.
Makna dari Nyepi diungkapkan oleh Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana I Gede Pitana, sebagai perayaan Tahun Baru Saka yang berdasarkan perhitungan kalender Hindu.
Saat tahun baru tersebut, umat Hindu melakukan introspeksi diri dengan cara menyepi selama 24 jam.
“Tahun baru itu dirayakan dengan melakukan introspeksi diri, sehingga kita melaksanakan dengan cara yang sepi atau menyepi yang merupakan cara terbaik untuk introspeksi diri, jadi orang introspeksi diri akan lebih bagus jika dalam sepi, tidak dalam ramai-ramai,” ujar I Gede Pitana, dikutip dari Kompas.com, Senin (28/2/2022).
Ada 3 larangan saat Nyepi, yaitu amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak melakukan kegiatan hiburan).
“Sebenarnya semua itu bermakna saatnya kita untuk mencari diri ke dalam, tidak keluar, dan mengendalikan api-api yang ada dalam diri, seperti api kemarahan, api dengki, dan sebagainya, itu makna yang sesungguhnya dari Nyepi,” jelas I Gede Pitana.
Baca juga: Daftar Tanggal Merah Maret 2022: Ada Libur Hari Raya Nyepi
Dikutip dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) melalui Kompas.com, 25 Maret 2020, hari suci atau hari raya merupakan hari yang diperingati secara istimewa berdasarkan keyakinan umat.
Hari Raya Nyepi diperingati setiap tahun, yaitu sehari setelah Tileming Sasih Kesanga.
Sejarah mencatat tahun Saka lahir dari India. Kala itu, di India banyak terdapat suku-suku bangsa, seperti Saka (Scythia), Pahlawa (Parthia), Yueh-chi, Yawana, dan Malawa.
Mereka berkeinginan saling menundukan satu sama lain dan silih berganti dapat menguasai.
Hingga Suku Saka mengalami masa jaya dan digdaya-nya. Mereka mampu mengalahkan dan menundukkan suku-suku bangsa lain.
Namun, suatu saat Suku Saka terdesak oleh suku lain. Mereka pun membuat strategi baru dari perjuangan politik dan militer menjadi kebudayaan.
Pada 78 Masehi, seorang dari Dinasti Kusana bernama Raja Kaniska naik tahta. Raja Kaniska merupakan raja yang bijaksana.
Di hari Minma pada 21 Maret 79 Masehi, Purnama Waisak kebetulan gerhana bulan. Hal itu ditetapkan sebagai panchanga atau kalender sistem Saka.
Hari itu menjadi tonggak sejarah bagi Suku Saka, karena mampu menutup permusuhan yang terjadi di antara para suku.
Tahun Baru Saka bermakna sebagai hari kebangkitan, hari pembaharuan, hari kebersamaan (persatuan dan kesatuan), hari toleransi, hari kedamaian sekaligus hari kerukunan nasional.
Baca juga: Twibbon Hari Raya Nyepi 2022 dan Kumpulan Ucapan Selamat Nyepi
Dilansir Kompas.com, berikut ucapan Hari Raya Nyepi untuk referensi:
Baca juga: Suasana di Bali saat Nyepi 2022, Jalanan Kosong dan Listrik Mati
Anda juga bisa meramaikan media sosial dengan Twibbon Hari Raya Nyepi 2022 dari Twibbonize:
Sumber: Kompas.com (Penulis: Ulfa Arieza, Ari Welianto, Nabilla Ramadhian | Editor: Nabilla Tashandra, Ari Welianto, Ni Luh Made Pertiwi F.)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.