Generasi Y adalah mereka yang lahir antara tahun 1981-1996. Mereka berusia 24-39 tahun saat sensus penduduk dan berjumlah sekitar 25,9 persen.
Generasi Z adalah mereka yang lahir antara tahun (1997-2012). Mereka berusia 8-23 tahun saat sensus penduduk dan jumlahnya 27,94 persen (17,1 persen adalah pemilih mula).
Dominannya peran Generasi Y dan Z tidak hanya tercermin dari jumlah persentase (43 persen yang memiliki hal pilih), tetapi juga minat pada politik yang besar.
Di banding generasi lain, hanya 9,3 persen dari Generasi Y dan Z yang belum menetapkan pilihan.
Pilihan Generasi Y dan Z ini terbagi dan mengerucut juga pada tiga tokoh yaitu Prabowo (23,2 persen), Ganjar (20,8 persen), dan Anies (17,7 persen).
Tokoh yang selama ini mencitrakan diri dekat dengan Generasi Y dan Z tidak mendapat suara signifikan dari dua generasi ini.
Sandiaga Uno hanya mendapat 4,4 persen dari suara Generasi Y dan Z. Agus Harimurti Yudhoyono hanya mendapat 4 persen dari suara Generasi Y dan Z.
Apa yang diraih Sandiaga membuatnya menjadi satu-satunya tokoh papan tengah yang suaranya naik meskipun tipis dari 4,6 persen (Oktober 2021) menjadi 4,9 persen (Januari 2022).
Mereka yang ada di papan tengah dan suaraya turun adalah AHY, Basuki Tjahaja Purnama, dan Tri Rismaharini.
Meskipun mengerucut kepada tiga tokoh papan atas, SKN Kompas mengungkapkan bahwa ada 38,8 persen responden yang tidak hendak memilih Prabowo, Ganjar, dan Anies.
Meskipun 38.8 persen suara tersebar ke banyak tokoh, ruang untuk hadirnya calon alternatif sebenarnya masih terbuka jika konsolidasi dan negosiasi dilakukan.
Dengan konsolidasi dan negosiasi itu, calon presiden alternatif bisa dajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu sesuai persyaratan.
Menengok tiga tokoh papan atas, hanya Prabowo yang memiliki kepastian akan dicalonkan partai politik yaitu Partai Gerindra yang didirikannya.
Anies, tidak menjadi kader partai mana pun. Namun, berdasarkan SKN Kompas ke-3, suaranya tinggi di responden berlatar belakang Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat.
Kita tunggu siapa yang nantinya akan dicalonkan oleh partai politik atau gabungan partai politik.
Berpijak pada hari Pemilu 2024 adalah 14 Februari 2024, pendaftaran calon presiden dan wakil presiden akan dilakukan pada 7-13 September 2023.
Penjajakan partai politik dan tokoh dengan bekal sejumlah hasil survei lanjutan pasti akan banyak dilakukan.
Sambil menunggu kepastian sampai detik terakhir, kita bisa menengok kepastian-kepastian dalam perjalanan Pemilu langsung di Indonesia sejak 2004.