Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali, Ini Gejala Omicron pada Anak dan Orang Dewasa

Kompas.com - 21/02/2022, 12:29 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gejala varian Omicron pada anak dan orang dewasa bisa memiliki sejumlah kesamaan namun juga ada beberapa perbedaan. 

Virus corona Covid-19 kembali mengalami tren peningkatan seiring menyebarnya varian Omicron yang cepat sekali menular. 

Orangtua perlu memahami gejala varian Omicron apabila menyerang pada anak-anak, sebab meskipun gejalanya ringan namun Omicron dapat menyebabkan kematian pada balita. 

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebut sebanyak 3 persen dari jumlah kematian akibat Omicron merupakan balita.

Baca juga: Gejala Omicron bagi Pasien Covid-19 yang Sudah Divaksin

Gejala Omicron pada anak-anak

Dikutip dari Kompas.com, pakar kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) sekaligus dosen spesialis anak Fakultas Kedokteran (FK), Gina Noor Djalilah menjelaskan ciri-ciri gejala Covid-19 pada anak.

Menurut Gina, gejala Omicron pada anak relatif mirip flu karena penyakit ini menyerang saluran pernapasan bagian atas.

“Gejala pada anak yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron yang dilaporkan di antaranya demam, batuk, batuk mengonggong dengan suara parau, pilek, nyeri tenggorokan, ruam hingga diare,” ujar Gina dilansir dari laman UM Surabaya.

Meskipun demikian, Gina meminta orangtua agar jangan terlalu panik.

Langkah awal yang perlu dilakukan apabila anak mengalami gejala tersebut yaitu berikan obat penurun demam, berikan minum yang banyak dan kenali gejala anak yang harus di bawa ke rumah sakit.

Hal itu agar selanjutnya segera bisa dilakukan swab antigen terlebih dahulu.

Gina menegaskan gejala lain yang perlu diwaspadai antara lain adalah anak tidak mau minum sama sekali sehingga jarang buang air kecil.

Kemudian anak mengalami kejang, sesak napas, muntah yang terus menerus, diare yang terus menerus, kasadaran pada anak mulai berkurang sehingga anak lemas terkesan tidur terus.

“Ketika gejala tersebut ditemukan, orangtua segera melakukan penanganan dengan membawa anak ke rumah sakit agar segera dilakukan telekonsultasi untuk pengobatannya,” jelas Gina.

Baca juga: Kemenkes Sebut Kasus Covid-19 pada Anak Naik, Apa Saja Gejalanya?

 

Gejala Omicron Croup pada anak

Sementara itu dikutip dari Very Well Health, berbeda dengan sebelumnya, belum banyak kasus pada anak-anak yang kehilangan indera perasa dan penciuman karena Omicron.

Dokter anak di Pusat Kesehatan Providence Saint John di California Daniel S Ganjian mengatakan, anak-anak dengan Omicron mungkin juga mengalami croup atau batuk terdengar keras.

Croup adalah penyakit umum pada anak-anak yang menyebabkan pembengkakan pada kotak suara (alias laring) dan tenggorokan (trakea).

Pembengkakan itu menyebabkan saluran udara di bawah pita suara menyempit, sehingga membuat pernapasan menjadi bising dan sulit.

Croup biasanya disebabkan oleh infeksi yang lebih sering terjadi pada musim gugur dan musim dingin daripada waktu lain.

Baca juga: Mengenal Croup, Gejala Khusus Infeksi Omicron pada Anak

Gejala Omicron pada orang dewasa

Meskipun masih banyak yang belum pasti, para ahli mulai memahami lebih banyak tentang varian tersebut dan bagaimana hal itu memengaruhi orang yang divaksinasi.

Bukti awal menunjukkan, mereka yang terinfeksi Omicron tampaknya menyebabkan penyakit lebih ringan.

Selain kelima gejala yang tampak pada anak-anak, gejala Omicron pada orang dewasa juga bisa berupa:

  • Sakit punggung
  • Kehilangan selera makan
  • Berkeringat saat malam hari
  • Muntah dan diare
  • Kebingungan
  • Masalah pada mata

Khusus untuk masalah pada mata, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencantumkan iritasi mata sebagai gejala Covid-19 varian Omicron yang kurang umum.

Baca juga: Cara Download Video dari Twitter di Ponsel Android atau iPhone

 

Gejala Covid-19 iritasi mata dapat mencakup satu atau kombinasi dari beberapa kondisi berikut, dikutip dari The Sun:

  • Konjungtivitis (mata merah muda): Peradangan yang terjadi pada jaringan bening tipis di atas bagian putih mata dan di lapisan kelopak mata
  • Mata merah
  • Mata gatal
  • Sakit mata
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Pengelihatan kabur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com