KOMPAS.com - Makanan yang dimasak menggunakan arang atau kayu bakar memiliki citarasa dan aroma yang khas, berbeda dengan makanan yang dimasak menggunakan kompor.
Citarasa dan aroma khas inilah yang disukai banyak orang. Lebih wangi, dan disebut lebih menggoda selera makan.
Itulah sebabnya, banyak masyarakat urban yang gemar kembali ke desa-desa, berwisata ke kampung-kampung yang masih alami.
Selain untuk mencari hijau persawahan, mereka juga mencari hidangan-hidangan lokal yang masih diolah dengan cara tradisional yaitu menggunakan kayu bakar.
Baca juga: Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh jika Kita Berhenti Makan Daging
Jika berbicara soal durasi, masak menggunakan kayu bakar memiliki durasi terpanjang. Dan memasak menggunakan kompor, baik gas atau listrik, memiliki durasi lebih singkat atau lebih cepat.
Durasi panjang memasak menggunakan kayu bakar ini dihitung dari awal membuat api hingga kayu bisa terbakar sampai bara bisa tercipta. Ketika kita memasak menggunakan kompor gas, kita tak perlu melalui kerepotan ini.
Itulah sebabnya, masyarakat urban beralih ke kompor demi penghematan waktu. Juga demi kepraktisan tentu saja.
Karena memasak menggunakan kayu bakar tentu saja harus repot untuk selalu menyimpan stok kayu atau arang yang siap dibakar.
Selain itu, memasak menggunakan kayu bakar juga berpotensi mengotori dapur. Tentu saja, dapur ala bangunan-bangunan modern akan sayang jika dikotori oleh limbah pembakaran menggunakan kayu atau arang.
Meski repot dan berisiko mengotori lantai dapur dan juga perkakas masak, namun pengolahan sajian menggunakan kayu bakar tentu saja lebih hemat pundi-pundi.
Dilansir dari Opera News, memasak menggunakan kayu bakar cocok untuk pengolahan sajian dalam jumlah besar, semisal untuk acara perkawinan.
Karena tungku kayu bakar biasanya berukuran besar, maka perkakas masak yang bisa ditumpangkan di atasnya pun bisa berukuran besar.
Baca juga: Cara Membersihkan Kompor Listrik dan Kompor Gas dari Noda Makanan
Ternyata faktor utamanya ada di bumbu uniknya, yaitu asap pembakarannya.
Ketika kayu terbakar, ada asap bakaran kayu yang mengepul keluar. Asap ini akan masuk ke dalam panci atau wajan dan bercampur dengan makanan yang tengah dididihkan.