Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Kekurangan Vitamin D Memicu Kerontokan Rambut? Ini Kata Dokter

Kompas.com - 19/02/2022, 18:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

“Semua ini bisa terjadi karena vitamin D menstimulasi pertumbukan folikel rambut atau tunas rambut. Jadi kalo kekurangan ya tunasnya tidak tumbuh,“ imbuhnya.

Tak hanya menyebabkan kerontokan rambut, kekurangan vitamin D juga mengakibatkan gangguan kesehatan lainnya seperti depresi, fraktur, kelambatan penyebuhan luka, berkurangnya kekompakan tulang, terjadinya osteoporosis, kelemahan otot, kelelahan, tekanan darah tinggi, nyeri kronis, dan infertil.

Level vitamin D bisa diketahui dengan melakukan pengecekan darah di laboratorium. Normalnya, vitamin D dalam tubuh adalah lebih dari 30 ng/ml.

Baca juga: 5 Manfaat Suplemen Vitamin D untuk Usia 50 Tahun ke Atas

Cara mendapatkan vitamin D

Retno Indrastiti mengatakan bahwa sekitar 1 miliar masyarakat dunia mengalami defisiensi vitamin D.

Padahal, pemenuhan kebutuhan vitamin D dalam tubuh bisa diperoleh dari dua hal, yakni dari kulit atau konsumsi makanan yang kaya akan vitamin D.

“Berjemur selama 20 menit dengan 40% kulit terpapar akan mencukupi kebutuhan,” terang dr Retno.

Aktivitas berjemur juga sebaiknya dilakukan pada pagi hari, yakni pada pukul 9 pagi. Aktivitas tersebut direkomendasikan untuk dilakukan sebanyak 2-3 kali pengulangan per minggunya.

Penelitian menyebutkan, sinar matahari akan mengubah 7 dehidrokolesterol menjadi vitamin D sebanyak 10.000 internasional unit.

Sementara berjemur pada sore hari tidak akan menambah asupan vitamin D dalam tubuh. Melainkan hanya menggelapkan kulit saja.

Menurut dr Retno, bagi yang mengenakan jilbab, kebutuhan vitamin D bisa diperoleh dari alternatif lainnya seperti mengonsumsi makanan dan vitamin D3.

Sejumlah makanan yang kaya akan vitamin D di antaranya adalah ikan salmon, ikan tuna, ikan sarden, ikan herring, minyak hati ikan cod, kuning telur, dan jamur.

Apabila asupan vitamin D dalam tubuh belum juga tercukupi, bisa mengonsumsi suplemen vitamin D3.

“Bila ternyata (ada) defisiensi, bisa konsumsi vit D3 6000 IU per hari atau 50.000 per minggu dan evaluasi setelah 1 sampai 3 bulan,” imbuhnya.

Baca juga: Badan Mudah Lelah, Benarkah karena Kurang Vitamin D? Ini kata Dokter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com