Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2022, 13:05 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Makanan mudah ditemukan di sekitar kita, di pasar tardisional, di supermarket, atau malah di marketplace. 

Kemajuan teknologi dan kemajuan transportasi publik menjadikan akses perlintasan dari satu daerah ke daerah lainnya menjadi mudah, sehingga komoditas pangan pun tersebar dengan hampir merata.

Namun begitu, dilansir dari Food Beast, tetap ada beberapa makanan yang susah dicari di dunia ini.

Makanan ini sangatlah langka, sehingga hanya bisa ditemukan di beberapa sudut dunia. Karena kelangkaannya, tak heran jika beberapa makanan ini juga berharga sangat mahal.

Berikut ini makanan-makanan yang termasuk langka di dunia:

Baca juga: Cocok untuk Diet, 6 Makanan dengan Kandungan Protein Lebih Tinggi dari Telur

1. Sarang burung

Ilustrasi makanan sehat dari sarang walet.Dok. Realfood Ilustrasi makanan sehat dari sarang walet.
Sarang burung di sini bukanlah tumpukan bulu burung dan serakan jerami, namun lebih ke kumpulan air liur jenis burung tertentu seperti walet.

Sarang burung walet umumnya hanya bisa ditemukan di Indonesia, Malaysia dan Thailand.

Sarang burung ini bagi masyarakat Indonesia mungkin bukan hal yang langka, tapi bagi masyarakat Eropa, superfood yang bisa digunakan sebagai afrodisiak ini adalah makanan langka, istimewa, dan harus ditebus dengan harga yang tak murah.

2. Truffle putih

Truffle putih adalah jenis jamur langka yang hanya ada di Italia dan sering digunakan sebagai pelengkap sajian pasta hotel-hotel berbintang.

Truffle adalah jamur pohon yang hanya bisa ditemukan di kawasan hutan pegunungan Italia.

Jamur langka ini memiliki harga sangat mahal. Sekitar USD 195 atau setara dengan Rp 1,2 jutaan per ons.

Truffle putih memiliki harga gila-gilaan karena dua faktor yang melatarbelakanginya. Yaitu kesulitan dalam mencarinya dan proses dalam memetik hingga mengemasnya serta menjualnya ke pasaran.

Baca juga: Serba-serbi Jamur, Manfaat Kesehatan dan Cara Aman Mengonsumsinya

3. Murnong atau ubi daisy

Dilansir dari Smithsonianmag, murnong atau ubi daisy adalah salah satu jenis tumbuhan Microseris walteri, Microceris lanceolata, dan Microseris scapigera yang merupakan sumber makanan penting bagi suku aborigin atau penduduk asli Australia.

Ubi ini bisa dikonsumsi mentah atau dikonsumsi matang. Selain manusia, domba adalah binatang yang juga suka berburu murnong.

Di tahun 1860-an murnong hampir punah karena semakin tergesernya ladang liar tempat tumbuh ubi daisy ini.

Namun beberapa puluh tahun kemudian, murnong kembali dibudidayakan oleh petani lokal Australia. 

Jika ingin mencoba ubi unik ini, Anda tentu harus terbang langsung ke Australia dan mengunjungi kawasan-kawasan pedesaan di mana murnong bisa ditemukan.

Baca juga: Jangan Keliru, Begini Cara Bedakan Porang dan Umbi Sejenis Lainnya

4. Shio katsuo

Shio katsuo adalah makanan khas Jepang yang terbuat dari ikan bonito, yaitu jenis ikan dari genus sarda dan masih dalam famili ikan makarel.

Ikan bonito adalah bahan pembuatan makanan langka asal Jepang, shio katsuo.Unsplash/Edouard Dognin Ikan bonito adalah bahan pembuatan makanan langka asal Jepang, shio katsuo.
Shio katsuo adalah ikan bonito yang digarami dan dikeringkan. Makanan ini hanya bisa didapatkan di Nishiizu, kota nelayan di Jepang.

Yasuhisa Serizawa, konon katanya adalah satu-satunya penduduk Nishiizu yang masih memproduksi shio katsuo. 

Makanan ini dibuat dengan proses yang cukup rumit. Ikan akan digarami bagian luar dan dalamnya dan didiamkan selama dua mingguan.

Kemudian Serizawa akan menyempurnakannya dengan isian yang disebutnya sebagai batang padi emas. Batang pasi ini akan dimasukkan secara hati-hati ke mulut ikan, menuju bagian perut dalamnya.

Shio katsuo bisa diiris tipis-tipis dan langsung disantap dengan nasi dan sayur. Atau dicacah kecil-kecil dan ditaburkan langsung ke atas nasi.

Baca juga: Jangan Ragu Makan Ikan Setiap Hari, Ini Berbagai Manfaatnya

5. Casu marzu

Jenis keju yang disebut sebagai keju paling berbahaya di seluruh dunia ini ada di Sardinia, pulau terbesar kedua setelah Sisilia di Laut Tengah yang terletak di antara Italia, Spanyol dan Tunisia.

Ilustrasi casu marzu, keju susu domba campur belatung dari Sardinia, Italia. SHUTTERSTOCK/LUCASINAPIPHOTOGRAPHY Ilustrasi casu marzu, keju susu domba campur belatung dari Sardinia, Italia.
Karena bisa membahayakan kesehatan, keju ini masuk dalam daftar produk ilegal negara Uni Eropa. 

Karena banyak negara yang melarang peredarannya, keju tradisional ini menjadi mirip narkoba. Dijual dalam harga mahal dan secara sembunyi-sembunyi.

Lantas apa yang menjadikan keju ini spesial?

Bahan pembuatan casu marzu mirip bahan pembuatan keju lainnya, yaitu dari susu domba. Namun dalam proses pembuatannya, casu marzu menggunakan bantuan belatung untuk mendapatkan proses pembusukan yang pas.

Karena hal inilah, keju ini dinamakan casu marzu, yang artinya keju busuk.

Untuk mengonsumsinya, seseorang harus mengenakan kacamata agar belatung yang masih hidup tak meloncat dan masuk ke mata.

Baca juga: Casu Marzu, Keju Paling Berbahaya di Dunia

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Makan Mi Instan Tiap Hari, Ini Efek Jangka Panjangnya bagi Tubuh

Makan Mi Instan Tiap Hari, Ini Efek Jangka Panjangnya bagi Tubuh

Tren
Mengenal Lembah Harau yang Disebutkan Mirip Desa Konoha di Anime Naruto, Terletak di Mana?

Mengenal Lembah Harau yang Disebutkan Mirip Desa Konoha di Anime Naruto, Terletak di Mana?

Tren
10 Negara Paling Aman di Dunia 2023, Mana Saja?

10 Negara Paling Aman di Dunia 2023, Mana Saja?

Tren
Jadwal Lengkap Kereta Cepat Whoosh Mulai 3 Oktober 2023

Jadwal Lengkap Kereta Cepat Whoosh Mulai 3 Oktober 2023

Tren
Cerita Warganet Copot Penutup Plang 'Parkir Gratis' di Minimarket, Tukang Parkir Tak Terima dan Panggil Teman

Cerita Warganet Copot Penutup Plang "Parkir Gratis" di Minimarket, Tukang Parkir Tak Terima dan Panggil Teman

Tren
Apakah Operasi Caesar Ditanggung BPJS Kesehatan?

Apakah Operasi Caesar Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Kerap Terjadi, Bisakah Orang yang Mengambil Foto atau Video Tanpa Izin Dipidana?

Kerap Terjadi, Bisakah Orang yang Mengambil Foto atau Video Tanpa Izin Dipidana?

Tren
Jokowi Bertemu dengan SBY di Istana Bogor, Apa yang Dibahas?

Jokowi Bertemu dengan SBY di Istana Bogor, Apa yang Dibahas?

Tren
Sianida: Gejala Keracunan dan Hal yang Perlu Dilakukan Ketika Terpapar

Sianida: Gejala Keracunan dan Hal yang Perlu Dilakukan Ketika Terpapar

Tren
Mengintip Penerapan Boarding Face Recognition di Stasiun Bandung Mulai 1 Oktober 2023...

Mengintip Penerapan Boarding Face Recognition di Stasiun Bandung Mulai 1 Oktober 2023...

Tren
Benarkah Ular Tak Suka Bau Wangi dan Bisa Diusir dengan Cairan Pembersih Lantai?

Benarkah Ular Tak Suka Bau Wangi dan Bisa Diusir dengan Cairan Pembersih Lantai?

Tren
Perbandingan Waktu Tempuh dan Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh-KA Argo Parahyangan

Perbandingan Waktu Tempuh dan Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh-KA Argo Parahyangan

Tren
UPDATE, 13 Formasi CPNS dan PPPK untuk Lulusan SMA/SMK, Apa Saja?

UPDATE, 13 Formasi CPNS dan PPPK untuk Lulusan SMA/SMK, Apa Saja?

Tren
Alasan Mbok Yem Menolak Turun dari Puncak Gunung meski Hutan Lawu Terbakar

Alasan Mbok Yem Menolak Turun dari Puncak Gunung meski Hutan Lawu Terbakar

Tren
Disebut Bisa Atasi Kantuk, Bolehkah Vitamin C 100 Dikonsumsi Setiap Hari?

Disebut Bisa Atasi Kantuk, Bolehkah Vitamin C 100 Dikonsumsi Setiap Hari?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com