KOMPAS.com - Hari Raya Imlek atau Tahun Baru China tahun ini akan jatuh pada Selasa (1/2/2022).
Salah satu hal yang selalu ada dan ditemui pada perayaan Imlek adalah lampion.
Lampion akan digantung di sejumlah titik, mulai dari rumah, tempat ibadah Khonghucu, bahkan di jalan raya atau pusat keramaian sejak sebelum, saat, dan setelah perayaan Imlek.
Keberadaannya menambah semarak suasana perayaan Tahun Baru China itu.
Berikut sejarah lampion:
Baca juga: Cerita di Balik Lampion, Tebu dan Terong Susu yang Mewarnai Imlek
Berdasarkan China Highlights (26/1/2022), keberadaan lampion sudah ada sejak Dinasti Han (25-220) dan dipergunakan untuk melapisi lampu atau penerangan.
Selain itu, lampion juga digunakan untuk bersembahyang ke tempat peribadatan setiap tanggal 15 di bulan pertama kalender lunar.
Kegiatan ini menjadi cikal bakal Festival Lampion yang diselenggarakan hingga saat ini.
Di Indonesia misalnya, kita bisa menyaksikan Festival Lampion di Candi Borobudur yang digelar satu kali setiap tahunnya.
Namun, saat Dinasti Tang (618-907), lampion mulai digunakan untuk keperluan yang lebih modern.
Orang-orang mulai menggunakan lampion kertas untuk perayaan-perayaan yang sifatnya lebih luas.
Misalnya, sebagai bentuk syukur atas kehidupan yang damai, negara yang kuat, dan lain sebagainya.
Perluasan penggunaan lampion ini secara otomatis juga turut menambah popularitas lampion di seluruh penjuru China.
Baca juga: Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia, 32 Tahun Dilarang oleh Soeharto
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.