KOMPAS.com - Bencana banjir dilaporkan terjadi di banyak daerah di Indonesia sejak awal Januari 2022.
Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir di awal 2022 dilaporkan menerjang sejumlah daerah, di antaranya yakni:
Kendati banyak faktor yang memengaruhi terjadinya banjir, hujan dengan intensitas tinggi atau ekstrem diduga menjadi salah satu penyebab.
Baca juga: Mungkinkah Jakarta Terbebas dari Banjir?
Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supari mengatakan, sebagian wilayah di Indonesia belum melalui puncak musim hujan.
Wilayah yang dimaksudkannya yakni Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
"Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, puncaknya Januari-Februari. Jadi masih sangat mungkin ada hujan-hujan lebat," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, baru-baru ini.
Baca juga: Banjir Semarang, Apa Penyebabnya? Ini Analisis Ahli Hidrologi UGM...
Pihaknya memperkirakan, puncak musim hujan di 244 dari 342 zona musim (ZOM) di Indonesia terjadi pada dua bulan pertama 2022.
Artinya, mayoritas wilayah di Indonesia saat ini masih berada di tengah puncak musim hujan.
Akhir musim penghujan, imbuhnya diprediksi akan terjadi pada April-Mei mendatang.
Menurutnya, faktor penyebab banjir beragam. Namun, ia tidak sependapat apabila hujan dengan intensitas tinggi menjadi faktor tunggal yang dapat menyebabkan banjir.
"Hujan yang esktrem hingga batas tertentu tidak selalu menjadi bencana selama lingkungannya baik," sebut Supari.
Sebaliknya, jika lingkungan rusak namun tidak terjadi hujan, banjir juga disebut tidak mungkin terjadi.
Baca juga: Viral, Video Mobil Terbakar di Aceh Saat Banjir, Bagaimana Ceritanya?
"Seburuk-buruknya lingkungan jika tidak ada hujan tidak mungkin jadi banjir," ungkap dia.
Ia menekankan, banjir timbul akibat terjadi lebih dari satu faktor penyebab dalam waktu yang bersamaan.