Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Galaksi, Terdapat Lubang Hitam Supermasif di Pusatnya?

Kompas.com - 25/01/2022, 09:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Galaksi menjadi rumah bagi berbagai benda langit di alam semesta.

Manusia hidup di salah satu galaksi, bernama Galaksi Bima Sakti.

Akan tetapi ada banyak galaksi selain Bima Sakti.

Baca juga: Apa Itu Bintang, Bagaimana Sebuah Bintang Lahir dan Mati?

Apa itu galaksi?

Melansir Britannica, galaksi merupakan salah satu sistem bintang dan materi antarbintang yang membentuk alam semesta.

Banyak kumpulan seperti itu sangat besar sehingga mengandung ratusan miliar bintang.

Sementara itu mengutip Live Science, 26 Agustus 2021, galaksi adalah kumpulan bintang dan benda luar angkasa lainnya yang disatukan oleh gravitasi.

Melansir laman NASA, 4 Juni 2020, galaksi adalah kumpulan besar gas, debu, miliaran bintang dan tata suryanya. Sebuah galaksi disatukan oleh gravitasi.

Teleskop Luar Angkasa Hubble mengamati sepetak kecil ruang selama 12 hari dan menemukan 10.000 galaksi, dari semua ukuran, bentuk, dan warna.

Beberapa ilmuwan berpikir mungkin ada sebanyak seratus miliar galaksi di alam semesta.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Nebula, Tempat Lahirnya Bintang di Luar Angkasa

Apakah galaksi berkembang?

Masih dari Live Science, kandidat doktor astrofisika di University of California, Jenna Samuel, menjelaskan bagian-bagian dari galaksi terus berinteraksi satu sama lain untuk memberikan bentuk galaksi.

Materi gelap menyediakan sebagian besar massa, menyatukan semuanya menggunakan gravitasi.

Tapi bintang juga membentuk galaksi. Panasnya berhembus di sekitar gas dan debu, dan ketika bintang mati dalam supernova yang spektakuler, mereka menyebarkan materi di dekat dan jauh.

"Galaksi benar-benar unit yang berkembang dari semua komponen itu," kata Samuel.

Baca juga: Mengenal Sirius, Bintang Paling Terang di Langit Malam

Apakah galaksi memiliki lubang hitam?

Hampir setiap galaksi yang ditemukan memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya. Lubang hitam tersebut berperan dalam menentukan karakteristik galaksi.

Samuel menjelaskan, ketika lubang hitam memakan gas dan debu di sekitarnya, akan mengonsumsi begitu banyak material sehingga dapat menghentikan pembentukan bintang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com